RIDWAN SARAGIH: DOA TERBAIK BUAT WASIT

Kemenangan Melayang di Injury Time

Olahraga | Senin, 16 Oktober 2023 - 09:37 WIB

Kemenangan Melayang di Injury Time
Striker PSPS Ilham Fathoni (tengah) berduel di udara dengan bek PSMS Medan Joko Susilo (dua kanan) dalam pertandingan Liga 2 di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Pekanbaru, Ahad (15/10/2023). PSPS ditahan imbang dengan skor 1-1. (DEFIZAL/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PSPS (Riau FC) memperpanjang catatan belum pernah menang di Liga 2 musim ini. Ahad (15/10), bermain di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai, PSPS ditahan imbang PSMS Medan dengan skor 1-1. Kemenangan sudah berada di depan mata buyar di waktu tambahan.  

Dalam laga kelima musim ini, PSPS sempat unggul 1-0 hingga menit ke-90. Namun di tambahan waktu (injury time), menit ke-93 Askar Bertuah kebobolan setelah wasit memberikan hadiah penalti untuk PSMS. Meski kecewa dengan keputusan wasit, Pelatih PSPS Ridwan Saragih memberikan doa terbaik buat wasit yang memimpin laga ini.


Menurut Ridwan Saragih, anak asuhnya telah menjalankan skema permainan dengan benar. “Makanya saya bilang, saya bangga dengan mereka sehingga kami sukses menciptakan gol. Tetapi pada menit akhir, pertandingan itu dirusak oleh keputusan wasit yang agak sulit kita terima,” kata Ridwan Saragih.

“Semoga wasit tetap dalam lindungan dan diberikan kesehatan, juga kepada keluarganya. Doa-doa terbaik buat wasit yang memimpin pertandingan hari ini (kemarin, red),” tambah pelatih yang memutuskan mundur dari PSMS Medan sebelum dikontrak PSPS.

Dalam laga ini, PSPS bermain tanpa dua pemain asing. Mengandalkan pemain lokal, motivasi pemain cukup tinggi untuk memenangkan pertandingan. Namun PSMS justru menguasai jalannya pertandingan karena PSPS lebih mengandalkan serangan balik.

PSMS nyaris unggul di menit ke-7 . Namun tendangan pemain asal Korea Selatan Kim Jin Sung masih bisa diselamatkan kiper PSPS Erlangga Setyo. Begitu juga dengan peluang-peluang lainnya, masih gagal menjadi gol.

Keasyikan menyerang, gawang PSMS justru kebobolan pada menit ke-43. Memanfaatkan counter attack, umpan lambung dari lini pertahanan disundul Ilham Fatoni ke zona kiri pertahanan PSMS dan jatuh ke kaki Asir Azis.

Pemain bernomor punggung 17 ini menggiring bola ke kotak penalti dan menekuk bola untuk mengecoh bek PSMS Fardan Harahap. Dia melepaskan tendangan melengkung dengan kaki kirinya ke tiang jauh yang tak bisa digapai kiper PSMS Dimas Galih.

Terkejut dengan gol tersebut, para pemain PSMS menggempur pertahanan PSPS. Jelang babak pertama berakhir, Rachmad Hidayat berpeluang menyamakan kedudukan. Namun sundulannya masih membentur mistar gawang.

Memasuki babak kedua, Supardi dkk bermain lebih percaya diri. Kondisi ini membuat Joko Susilo dkk kesulitan menembus pertahanan Askar Bertuah.

Pelatih PSMS Miftahudin Mukson melakukan pergantian pemain guna meningkatkan serangan. Assanur Rijal menggantikan Matheus Souza, Nico Malau menggantikan Cakra Yuda, dan Rahmad Illahi menggantikan Joko Susilo.

Usaha barisan pertahanan PSPS yang dikoordinir Afiful Huda mempertahankan keunggulan hingga menit ke-90. Berawal dari tendangan sudut di menit ke-93, wasit memberikan penalti buat PSMS setelah pemain PSPS Bambang Tri dinilai melakukan pelanggaran di kotak terlarang.

Keputusan wasit ini sempat menuai protes dari para pemain tuan rumah. Tapi wasit tetap pada keputusannya. Rachmad Hidayat yang bertugas sebagai eksekutor berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Skor pertandingan berubah menjadi 1-1 dan bertahan hingga laga usai.

Pemain PSPS Firman Septian bersyukur atas perolehan satu poin ini. “Mungkin ke depannya kami bisa banyak lagi mendapatkan evaluasi dari pelatih. Mudah-mudahan kami bisa bangkit untuk pertandingan selanjutnya dan bisa menutup putaran pertama Liga 2 ini dengan kemenangan. In sya Allah,” kata Firman Septian.

Pelatih PSMS Miftahudin Mukson mengaku tetap bersyukur meski hanya meraih satu poin pada laga ini. Dia mengakui timnya memang kesulitan memenangi laga, karena Pelatih PSPS Ridwan Saragih paham dengan permainan Ayam Kinantan (julukan PSMS). “Seperti yang sampaikan sebelumnya, pelatih PSPS memang sangat mengetahui tim kami,” ujarnya usai pertandingan.

Miftahudin Mukson mengakui timnya belum beruntung. Sebab mereka memiliki banyak peluang, namun gagal menjadi gol. “Kami memiliki banyak peluang. Kami bermain ofensif karena PSPS defensif, tapi gagal menjadi gol. Semoga ke depan, kami lebih baik lagi,” harapnya.

Diketahui, hasil ini menjadikan PSPS Riau saat ini masih tetap berada di juru kunci dengan mengemas dua angka. Sementara itu, buat PSMS, Hasil ini menegaskan mereka sebagai tim paling banyak meraih hasil imbang di Liga 2 musim ini bersama PSCS Cilacap.

Ayam Kinantan sudah empat kali meraih hasil imbang melawan Sada Sumut, Persiraja, Semen Padang, dan PSPS. Tambahan satu angka membuat Ayam Kinantan tetap tertahan di posisi keempat klasemen sementara Grup A. Mereka mengoleksi 7 angka dari 5 laga. PSMS tertinggal 4 angka dari Semen Padang dan Persiraja di puncak klasemen.(dof/das)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook