PIALA DUNIA U-20

GBT Tetap Jadi Venue Piala Dunia

Olahraga | Minggu, 16 Oktober 2022 - 10:19 WIB

GBT Tetap Jadi Venue Piala Dunia
Menpora Zainuddin Amali meninjau Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya untuk mengecek kesiapan stadion itu jelang Piala Dunia U-20, Sabtu (15/10/2022). (JPG)

SURABAYA (RIAUPOS.CO) - Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dikabarkan tercoret sebagai venue Piala Dunia U-20. Sempat ada kabar bahwa FIFA menolak GBT sebagai salah satu venue. Tapi isu itu dibantah langsung oleh Menpora Zainuddin Amali. Pria 60 tahun itu tiba-tiba berkunjung ke GBT kemarin sore. Dia langsung berkeliling. Melihat ruang ganti, tribun, sampai kondisi lapangan. 

“Kenapa saya datang ke sini (GBT, red)? Karena beberapa waktu lalu sempat berkembang isu bahwa GBT tidak jadi digunakan untuk Piala Dunia U-20. Saya pastikan bahwa FIFA masih tetap mencantumkan GBT sebagai salah satu dari enam venue,” kata Zainuddin. 


Menpora diberi mandat untuk mengurus penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023. Atas hal itu pula Zainudin menggaransi GBT tetap akan jadi salah satu venue. “Makanya saya sekarang harus datang ke stadion yang akan jadi tuan rumah satu persatu. Memastikan kondisi stadion seperti apa,” tambah Zainudin. Dari hasil pantauannya, GBT saat ini sudah layak jadi tuan rumah. 

Semua aspek sudah hampir sempurna. Tapi, tetap saja masih ada hal yang kudu perbaiki. “Memang masih ada catatan soal rumput. Tapi itu tidak membuat kami khawatir sama sekali,” kata pria kelahiran Gorontalo itu. Lantas, bagaimana dengan bau yang cukup menyengat di GBT? Zainuddin sengaja datang sore hari. Pada jam itu, aroma tidak sedap sangat menyengat. 

“Ternyata setelah beberapa jam di GBT kok aman-aman saja. Saya tidak merasakan aroma apapun. Berarti pemkot Surabaya memang serius menangani masalah ini,” beber Zainuddin. Meski begitu, GBT tetap akan dilakukan renovasi sebelum Piala Dunia U-20 digelar. “Renovasi paling lambat dilakukan akhir Oktober,” tambahnya. 

Renovasi itu bukan hanya dilakukan di GBT. Melainkan pada lima stadion yang menjadi tuan rumah lainnya. Selama proses renovasi, pihak klub diminta tidak memakai stadion untuk menggelar laga. “Kami sudah meminta PSSI untuk menginformasikan kepada klub-klub tersebut,” bebernya. Dia meminta seluruh klub memahami situasi tersebut. 

Proses renovasi memang harus maksimal. Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim Amir Burhannudin belum bisa langsung melakukan renovasi. Dia harus menunggu keppres untuk proses perbaikan enam stadion. Bagi Amir, perbaikan stadion berkapasitas 45 ribu penonton itu tidak terlalu rumit. Ada beberapa perbaikan mayor dan minor. 

“Untuk perbaikan yang minor bisa langsung dikerjakan. Seperti engsel pintu yang kurang bagus. Tapi kalau untuk yang mayor seperti perbaikan rumput kita lihat dulu seperti apa,” beber Amir. Soal akses juga nyaris rampung. “Akses juga sudah oke. Tinggal satu jalur lagi yang belum jadi. Nanti itu tugas kementerian PUPR,” pungkas pria asli Tuban itu.(gus/bas/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook