LIGA ELITE EROPA

Nasib Para Juara yang Kesulitan: City, Bayern, Juventus, dan Barcelona

Olahraga | Senin, 16 September 2019 - 20:06 WIB

Nasib Para Juara yang Kesulitan: City, Bayern, Juventus, dan Barcelona
Pep Guardiola menelan kekalahan pertama bersama Manchester City di Premier League musim ini di kandang Norwich City. (JOE GIDDENS/PA VIA AP)

 JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Manchester City, Bayern Muenchen, FC Barcelona, dan Juventus memiliki kesamaan nasib di awal musim ini. Sebagai juara bertahan di empat liga elite Eropa, mereka masih kesulitan untuk memuncaki klasemen di liga masing-masing.

Setelah Juve kehilangan start sempurna di Serie A (14/9), Manchester City malah menelan kekalahan pertama di Premier League kemarin (15/9). The Citizens secara mengejutkan dikalahkan tim promosi Norwich City dengan skor 2-3 di Carrow Road. Sementara itu, nasib Bayern lebih baik ketimbang City. Die Roten bermain seri 1-1 di kandang pemuncak klasemen Bundesliga, RB Leipzig, di Red Bull Arena.


Kekalahan City membuat pelatih Pep Guardiola seperti mendapat tamparan keras. Dengan pemain yang secara kebintangan tidak ada apa-apanya, starting XI Norwich yang bernilai GBP 6 juta (Rp 104,39 miliar) memperdaya skuad City yang punya market value GBP 400 juta (Rp 6,95 triliun).

”Dalam sepak bola, Anda tidak selalu bisa menghindari kesalahan,” ucap Pep seperti dilansir Manchester Evening News.

Kehilangan poin di Carrow Road membuat City tertinggal lima poin dari Liverpool yang memuncaki klasemen (10-15). Liverpool memuncaki klasemen setelah menyapu bersih lima laga yang dilakoninya. ”Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di pengujung musim nanti,” lanjut Pep.

Pernyataan pelatih yang membawa City menjuarai Premier League dua musim terakhir itu jelas merujuk pada cerita musim lalu. David Silva dkk yang tertinggal tujuh poin pada matchweek ke-20 (47-54) berangsur-angsur mendekat, lalu membalik keadaan.

Terlepas dari optimisme Pep, kekalahan City kemarin menunjukkan lini belakang City menyisakan lubang seiring cederanya Aymeric Laporte hingga awal tahun mendatang. Plus ditinggal pergi sang kapten Vincent Kompany. Kolaborasi John Stones dan Nicolas Otamendi mengecewakan.

Otamendi malah memberikan dengan cuma-cuma gol ketiga Norwich yang dicetak Teemu Pukki pada menit ke-50. Otamendi yang menerima operan partnernya, John Stones, tak siap ketika bola di kakinya diserobot gelandang Norwich Emi Buendia. Bola lalu disodorkan Buendia kepada Pukki dan striker internasional Finlandia itu kemudian mencetak gol keenamnya di Premier League musum ini.

BBC Sport dalam analisisnya menyebut Stones dan Otamendi adalah duet bek tengah City yang paling tidak dipercaya Pep sejak kedatangan Laporte pada Januari 2018. Mereka hanya bermain tiga kali dengan persentase kemenangan paling rendah (67 persen). Paling sering bermain adalah Laporte dengan siapa pun di antara Otamendi, Stones, dan Kompany. ”Kehilangan Laporte seperti Liverpool tanpa Virgil van Dijk,” ucap pandit BBC Sport Chris Sutton.

Opta juga mencatat, delapan di antara sembilan gol yang terjadi ke gawang City lahir dari set piece. Khusus gol yang tercipta diawali tendangan sudut menempati persentase tertinggi. Yakni, empat di antara delapan gol itu. ”PR yang belum terselesaikan dari City,” kata pandit Sky Sports sekaligus mantan bek Liverpool Jamie Carragher.

Sementara itu, Bayern gagal menaklukkan RB Leipzig dan merebut takhta Bundesliga. Sempat unggul ketika laga baru berjalan tiga menit lewat penyerang Robert Lewandowski, Emil Forsberg menyelamatkan Die Bullen dari kekalahan via penalti pada injury time babak pertama (45+3’).

Buruknya penyelesaian akhir ditulis Bavarian Football Works sebagai masalah Bayern sehingga gagal meraih hasil positif. Statistik Whoscored mencatat, Bayern mampu membuat 14 tembakan dengan 7 di antaranya on target. ”Kami bermain sensasional pada babak pertama, bahkan bisa saya katakan performa terbaik kami musim ini. Kami juga melakukan segala cara untuk mendominasi dan membuat mereka frustrasi,” kata der trainer Bayern Niko Kovac.

Namun, setelah turun minum, permainan Bayern malah anjlok. Terutama lini tengah Bayern yang kedodoran setelah Serge Gnabry dan Thomas Mueller ditarik keluar. ”Pergantian pemain yang tak bisa dipahami. Gnabry pemain Bayern yang paling kreatif sejauh ini malah digantikan Alphonse Dabies yang kualitasnya ada di bawahnya,” tulis Bavarian Football Works.

Di sisi lain, meski mencatat kemenangan dalam laga terakhirnya di La Liga kemarin (5-2 atas Valencia), Barca masih menempati posisi keempat di klasemen sementara. Posisi terburuk di antara juara bertahan di lima liga elite Eropa.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook