MANCHESTER (RIAUPOS.CO) - Treble winners musim lalu merupakan bukti konkret kesempurnaan penyerangan dan pertahanan Manchester City. Dalam 61 laga di semua ajang, tim asuhan Pep Guardiola itu total mencetak 151 gol atau 2,47 gol per laga.
Sedangkan untuk pertahanan, gawang mereka hanya kebobolan 46 kali atau 0,75 gol per laga.
Meski rasio kebobolan per laga sudah kecil, Sang Filsuf –julukan Guardiola– belum juga puas. Terbaru, seperti dilansir Sky Sports, pelatih asal Catalan Spanyol itu membidik bek Bayern Munchen Benjamin Pavard untuk didatangkan musim ini.
Munculnya nama bek kanan Prancis saat juara Piala Dunia 2018 itu dipicu kepergian Joao Cancelo dan Kyle Walker. Meski harus mengarungi musim ini tanpa tambal sulam bek, Sky Sports menganalisis City masih tetap tangguh.
’’Sebab, masih ada enam bek lainnya. Dengan Pep (Guardiola) yang fleksibel tiga atau empat, jumlah itu lebih dari cukup. Apalagi, musim lalu kontribusi Cancelo dan Walker tidak terlalu signifikan,” tulis Sky Sports.
Cancelo bahkan sempat dipinjamkan ke Bayern Munchen pada paro kedua. Bagaimana Walker? Bek timnas Inggris itu dalam dua musim terakhir bahkan tidak sampai bermain 40 laga yang artinya perannya mulai tergantikan.
’’Jadilah bek yang hebat. Kurasa itulah (bek brilian, Red) talenta terbaik di sepak bola. Sekarang aku punya tim yang tahu bagaimana harus bertahan dengan baik,’’ papar Guardiola seperti dilansir CBS Sports.
Terkait Benji, sapaan Pavard, dia memang memenuhi kriteria bek ideal dari kacamata Guardiola. Yakni, mobilitas dan kualitas. Mobilisasi untuk kemampuan membantu serangan. Sedangkan kualitas terjadi ketika bertahan. Dua hal itu dimiliki Pavard karena dia piawai dimainkan sebagai bek tengah dan bek kanan.
Manuel Akanji, Nathan Ake, dan Aymeric Laporte yang berposisi asli bek tengah kini lihai main di bek kanan atau kiri berkat skema taktikal Guardiola. Walker juga memiliki kemampuan dalam dua hal tersebut.
Sementara itu, Cancelo tersingkir dari City lantaran dia kurang sigap dalam bertahan. Dan, enam bek lainnya yang dimiliki City saat ini juga memenuhi dua aspek utama tersebut. Bahkan, John Stones kini bertransformasi menjadi gelandang box-to-box sejak musim lalu.
’’Aku tidak bilang itu (berubah posisi, Red) hal mudah. Tetapi, setelah 2–3 laga (dengan peran tersebut, Red), Anda akan mengerti peran dan tanggung jawab baru. Ujungnya, Anda pasti akan memberikan yang terbaik,’’ ucap Stones seperti dilansir Manchester Evening News.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
