PIALA EROPA 2020

Mengapa Jorginho Tak Dikartu Merah Usai Injak Grealish? Ini Jawabannya

Olahraga | Jumat, 16 Juli 2021 - 06:07 WIB

Mengapa Jorginho Tak Dikartu Merah Usai Injak Grealish? Ini Jawabannya
Insiden injak kaki yang dilakukan gelandang Italia, Jorginho (biru) terhadap Jack Grealish di final Piala Eropa 2020. (TWITTER UEFA)

LONDON (RIAUPOS.CO) - Insiden terinjaknya paha Jack Grealish oleh gelandang Italia, Jorginho, masih hangat dibicarakan oleh para fans Inggris. Mereka menganggap pemain kelahiran Brazil itu layak mendapatkan kartu merah.

Kepala wasit Piala Eropa 2020 (Euro 2021), Roberto Rosetti, menjelaskan alasannya. Insiden itu terjadi  di final Italia vs Inggris di Stadion Wembley, Senin (12/7/2021) dini hari waktu Indonesia.


Dikutip dari The Guardian, Rosetti memaparkan alasan Jorginho pantas dikartu kuning oleh wasit asal Belanda, Bjorn Kuipers, saat peristiwa itu terjadi di babak tambahan.

"Kuipers melihat Jorginho coba memainkan bola, Anda bisa melihat dia meletakkan kaki kanannya di atas bola, dan ini 100 persen jelas. Kemudian kaki kanannya tergelincir dari bola, lalu ada kontak kedua di kaki pemain berkostum putih nomor 7 (Grealish, red)," ujar Rosetti.

"Wasit menjelaskan kepada VAR apa yang dia lihat di lapangan permainan," ucap Rosetti menambahkan.

Rosetti juga menjelaskan soal fungsi VAR yang berguna memerikan dengan sempurna apa yang dilihat wasit.

"Jadi, misalnya kaki kanan tidak berada di atas bola tetapi langsung di kaki lawan maka keputusan akan dibatalkan. Bisa kartu merah," kata Rosetti.

Pada kesempatan itu Rosetti juga memaparkan bahwa wasit bisa meminta sudut pandang dan kecepatan dari sebuah insiden yang dia inginkan saat menggunakan monitor di sisi lapangan.

Rosetti berharap semua kompetisi domestik di Eropa bisa menggunakan VAR, karena statistik menyatakan keberhasilan sistem tersebut.

Di Euro 2020 terdapat 1.113 pelanggaran dalam 51 pertandingan, dengan rata-rata 21,8 pertandingan, lebih rendah dari empat edisi terakhir.

Sumber: The Guardian/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun


 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook