DOHA (RIAUPOS.CO) – Juara Bertahan Prancis bersua Argentina pada final Piala Dunia Qatar 2022. Ini setelah Kamis (15/12/2022) dini hari WIB, tim besutan Didier Deschamps itu lolos ke partai puncak setelah mengalahkan kuda hitam asal Afrika, Maroko dengan skor 2-0 di Al Bayt Stadium, Al Khor.
Prancis membuka keunggulan lewat bek sayap kiri Theo Hernandez pada menit ke-5. Unggul 1-0 pada babak pertama, Prancis memastikan kemenangan dengan skor 2-0 lewat gol pemain pengganti Randal Kolo Muani di menit ke-79.
Prancis menjadi tim pertama yang mencapai final Piala Dunia secara back-to-back sejak Brasil melakukannya pada 1998 dan 2002. Prancis menjadi tim Eropa pertama yang dua kali beruntun menembus final Piala Dunia sejak Jerman menembus partai puncak pada 1986 dan 1990.
Pelatih Prancis Didier Deschamps mengatakan bahwa calon lawan mereka di final, Argentina, pada tahun ini merupakan tim berbeda dari yang mereka hadapi empat tahun lalu di Piala Dunia Rusia 2018. Saat itu, Prancis sukses mengandaskan Argentina dengan skor 4-3 pada babak 16 besar. Deschamps secara khusus melihat perubahan peran yang dilakoni superstar Argentina, Lionel Messi.
“Sebelumnya, melawan kami dia bermain sebagai penyerang tengah. Dan itu mengejutkan,” ucap Deschamps dalam konferensi pers setelah pertandingan dikutip dari The Athletic.
“Sekarang, dia bermain sebagai tandem dari striker lain. Atau berada di belakang penyerang tengah. Dia banyak membawa bola, berlari dengan bola, dan berada dalam performa yang sangat baik. Tentu saja dia adalah salah seorang pemain terbaik di dunia dan dia telah menunjukkannya,” tambah Deschamps.
Mantan kapten Prancis yang menjadi juara dunia 1998 tersebut menambahkan bahwa tentu saja timnya akan mencoba menghentikan Messi. Sama dengan Argentina yang mencoba menghentikan para pemain penting Prancis.
“Tim yang kami hadapi sangat berbeda dengan empat tahun lalu. Kami melihat tim Argentina yang tangguh sekali saat berhadapan dengan Kroasia. Namun, pada beberapa pertandingan terakhir, kami tidak terlihat setangguh itu,” ucap Deschamps.
“Kami bermain tidak sempurna melawan Inggris. Kami tidak sempurna saat menghadapi Maroko. Pada babak pertama dan awal babak kedua, kedua tim itu banyak menekan kami. Dan mungkin saja kami bisa bermain lebih baik ketimbang yang telah kami tunjukkan,” lanjut Deschamps.
“Di partai final melawan Argentina, tim yang sedikit melakukan kesalahan akan menang. Dua tim memiliki kualitas yang baik, memiliki pemain kaliber dunia yang mampu membuat perbedaan,” tambah mantan pelatih Monaco, Juventus, dan Marseille tersebut.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman