(RIAUPOS.CO) - Prancis dan Kroasia akan berduel di Luzhniki Stadium dalam partai final Piala Dunia 2018, Ahad (15/7). Akankah Prancis meraih titel keduanya atau justru lahir juara baru bernama Kroasia?
Prancis mengalahkan Argentina 4-3 di babak 16 besar lewat penalti Antoine Griezmann, gol indah Benjamin Pavard, dan brace pemain muda sensasional Kylian Mbappe. Di perempat final, pasukan Didier Deschamps menumbangkan Uruguay 2-0 melalui gol-gol Raphael Varane dan Griezmann.
Di semifinal, lawannya adalah Belgia - yang lolos usai menekuk sang favorit Brasil. Prancis menang dan kembali clean sheet. Prancis menang berkat gol tunggal Samuel Umtiti.
Les Bleus pun berkesempatan meraih gelar juara Piala Dunia mereka yang kedua, setelah meraih yang pertama ketika menjadi tuan rumah pada edisi 1998 silam. Sementara itu bagi Kroasia, ini adalah penampilan perdana di partai final Piala Dunia. Kroasia sudah melampaui pencapaian bersejarah para pahlawan mereka dari tahun 1998.
Sebelum ini, prestasi terbaik Kroasia di Piala Dunia adalah juara tiga pada tahun 1998. Itu merupakan penampilan pertama Kroasia sebagai negara merdeka. Waktu itu, Kroasia lolos sampai final namun kalah 1-2. Tim yang mengalahkan Kroasia di babak itu adalah Prancis. Kroasia meraih peringkat tiga usai menang 2-1 atas Belanda.
Pasukan Zlatko Dalic lolos ke final Rusia 2018 setelah menampilkan perjuangan yang luar biasa. Kroasia mengalahkan Denmark dan tuan rumah Rusia lewat extra time serta adu penalti. Di empat besar, Kroasia kembali bermain hingga extra time namun kali ini mereka tak butuh adu penalti untuk membuat Inggris menangis.
Tiga extra time secara beruntun, masih adakah energi tersisa di skuat Kroasia? Menurut gelandang Prancis Blaise Matuidi, anggapan seperti itu adalah sebuah kesalahan besar.
“Itu omong kosong!” kata Matuidi ketika ditanya tentang potensi kelelahan Kroasia, seperti dilansir FIFA.com. “Anda melihat semifinal mereka? Kroasia petarung sejati, justru Inggris yang terlihat lebih lelah.”
Seperti kata Matuidi, mungkin ada baiknya jika kita mengesampingkan yang namanya faktor kelelahan. Anggaplah kedua tim tampil dengan kondisi fisik yang sama-sama optimal.
Prancis memiliki pemain-pemain fantastis di setiap posisi, terutama Griezmann (3 gol, 2 assist) dan Mbappe (3 gol) di lini serang. Selain itu, Prancis juga punya pelatih jempolan, yang jago meramu strategi untuk menyesuaikan diri dengan gaya permainan lawan.
Namun Kroasia juga tak kalah, terutama di lini tengah. Di lini ini, ada kapten Luka Modric (2 gol, 1 assist) dan Ivan Rakitic (1 gol) sebagai motor permainan. Di bawah mistar, ada Danijel Subasic yang tak mudah ditaklukkan. Di sayap, ada Ivan Perisic (2 gol, 1 assist) yang menjadi Man of the Match saat melawan Inggris. Di depan, ada Mario Mandzukic (2 gol, 1 assist) dengan insting golnya yang layak diwaspadai.(ksm)