LIGA CHAMPIONS

Chelsea Sengaja Fokus Bertahan ketika Melawan Porto

Olahraga | Kamis, 15 April 2021 - 01:05 WIB

Chelsea Sengaja Fokus Bertahan ketika Melawan Porto
Gelandang menyerang Chelsea, Christian Pulisic, menjadi pemain terbaik dalam laga Chelsea vs FC Porto di leg kedua perempatfinal Liga Champions. (TWITTER CHELSEA)

SEVILLA (RIAUPOS.CO) – Chelsea melenggang ke semifinal Liga Champions 2020-2021. The Blues meraih tiket semifinal meski kalah 0-1 dari FC Porto pada leg kedua yang berlangsung di Stadion Sanchez Pizjuan, Rabu (14/4/2021), dini hari WIB.

Chelsea tidak tampil seperti biasanya dalam pertandingan itu. Christian Pulisic dkk lebih fokus bertahan sehingga tidak mendapatkan banyak peluang matang di depan gawang Porto.


Chelsea memilih bertahan karena memiliki bekal kemenangan 2-0 atas Porto pada leg I. The Blues tampaknya tidak mau mengambil risiko sehingga memilih lebih bertahan pada leg II.

Meski begitu, Pulisic mengakui,  pertandingan kontra Porto pada dini hari tadi tidaklah mudah bagi timnya. Menurut Pulisic, Chelsea harus bekerja keras, terutama di pertahanan, karena Porto bermain agresif.

“Ini adalah malam yang sulit. Kami bekerja keras di pertahanan dan saya sangat bangga dengan pergantian (permainan, red) yang kami perbuat. Kami melaju ke babak selanjutnya, jadi kami sangat bersemangat,” kata Pulisic, mengutip dari laman resmi UEFA, Rabu (14/4/2021).

Pulisic adalah salah satu pemain yang bekerja keras dalam pertandingan kontra Porto. Bagaimana tidak, Pulisic menjadi pemain yang paling banyak dilanggar oleh Porto.

Pulisic menerima 11 pelanggaran sepanjang pertandingan kontra Porto. Sebelumnya, Lionel Messi adalah pemain yang menerima 11 pelanggaran dalam satu pertandingan Liga Champions saat Barcelona lawan Real Madrid pada 2011 silam. Pulisic, yang bernaluri menyerang, rela bertahan dan menerima pelanggaran agar Chelsea lolos ke semifinal.

“Saya lebih condong menyerang, tetapi Anda benar-benar harus melakukan perubahan sulit dan melakukan yang terbaik untuk bertahan, membantu tim dengan cara apa pun yang Anda bisa dalam pertandingan. Saya seharusnya mencetak gol (di babak kedua, red), tetapi (setiap peluang, red) tidak bisa masuk semuanya,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, calon lawan Chelsea di semifinal adalah rival mereka di Inggris, Liverpool, atau raksasa Spanyol, Real Madrid. Kedua tim itu memiliki sejarah panjang di Liga Champions.

Liverpool merupakan tim Inggris tersukses di Liga Champions dengan koleksi enam trofi. Sementara itu, Real Madrid merupakan raja Liga Champions karena memiliki trofi paling banyak di antara klub lain, yaitu 13. 

Tiga trofi terakhir diraih  Madrid secara beruntun pada 2015-2018. Oleh sebab itu, Chelsea harus mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa mengalahkan tim mana pun di semifinal.

Sumber: UEFA/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook