LONDON (RIAUPOS.CO) – Antonio Conte telah membuat Tottenham Hotspur tampil lebih baik menghadapi Chelsea dalam second leg semifinal Piala Liga kemarin (13/1). Meski kalah penguasaan bola (36 persen berbanding 64 persen), Spurs mencatatkan tembakan lebih banyak (15 berbanding 13).
Bahkan, ada dua penalti Spurs yang sudah diberikan oleh wasit Andre Marriner, tetapi dianulir oleh VAR (video assistant referee). Juga gol striker Harry Kane yang dianulir karena offside di babak kedua dalam laga di Tottenham Hotspur Stadium tersebut.
Pada akhirnya, Spurs asuhan Conte harus mengakhiri laga dengan kekalahan 0-1 (agregat 0-3). Gol kemenangan Chelsea diciptakan bek Antonio Ruediger memanfaatkan sepak pojok gelandang Mason Mount pada menit ke-18. Gol yang tak lepas dari antisipasi buruk dari kiper Pierluigi Gollini.
Keputusan Conte memainkan Gollini memicu polemik. Bagaimana tidak, dalam situasi butuh membalikkan keadaan, pelatih Italia berjuluk The Godfather itu malah mencadangkan Hugo Lloris, kiper utama sekaligus kapten Spurs. "Satu-satuya kesalahan Antonio Conte (dalam laga kemarin, red)," tulis Football London.
Di sisi lain, bagi Ruediger, gol kemarin menunjukkan bahwa Chelsea perlu berusaha lebih baik lagi untuk memperpanjang kontrak bek timnas Jerman tersebut. Ruediger terus dikaitkan dengan Real Madrid seiring tak kunjung memperpanjang kontrak bersama The Blues yang habis di akhir musim ini.
"Aku percaya dia (Ruediger) tetap bersama kami (musim depan, red)," klaim Thomas Tuchel, tactician Chelsea, di laman resmi klub.
Seiring meraih tiket final Piala Liga, maka Tuchel menahbiskan diri sebagai satu-satunya pelatih di Chelsea yang mampu mencapai tiga final dalam tahun pertamanya. Sebelumnya, Si Profesor meloloskan The Blues ke final Liga Champions (berakhir sebagai juara) dan Piala FA (runner-up).(io/dns/jpg)