JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kesepakatan duel unifikasi sabuk juara kelas berat sesama petinju Inggris, Anthony Joshua kontra Tyson Fury, baru berumur sehari.
Eh, WBO langsung membuat langkah lanjutan. Kemarin organisasi yang dipimpin Francisco Valcarcel itu mengumumkan bahwa pemenang laga tersebut harus menghadapi petinju Ukraina Oleksandr Usyk.
Pertarungan itu menjadi ajang wajib untuk mempertahankan sabuk juara WBO. Jika agendanya lancar, Usyk bakal menghadapi Joshua atau Fury pada akhir 2021. Sebab, pertarungan Joshua versus Fury sendiri paling cepat diperkirakan baru bisa berlangsung pada musim panas tahun depan.
"Aku senang ada kabar itu (kesepakatan antara Fury dan Joshua, Red)," ucap Valcarcel dilansir ESPN. "Dan aku ingin pastikan bahwa tantangan selanjutnya untuk pemenang laga tersebut adalah pertarungan wajib WBO," lanjutnya.
Kamis lalu promotor Joshua, Eddie Hearn, memang sudah buka suara. Dia menyebut Joshua telah mencapai kesepakatan awal untuk menghadapi Fury dua kali tahun depan. Namun, itu disebut baru kesepakatan lisan. Belum ada dokumen atau kontrak apa pun yang ditandatangani.
"Kabar baik untuk fans adalah sudah ada kesepakatan untuk hal-hal mendasar. Yang perlu kami lakukan selanjutnya adalah kembali bertemu pihak Tyson Fury untuk menegosiasikan hal-hal yang lebih detail," papar Hearn, juga kepada ESPN.
"Kesepakatan paling sulit dicapai kemungkinan adalah tentang finansial," tambahnya.
Kesepakatan antara Fury dan Joshua memang cukup mengejutkan. Beberapa analis tinju menganggapnya terlalu cepat. Sebab, keduanya masih harus melewati satu pertarungan sebelum laga itu benar-benar bisa terwujud.
Fury masih terikat kontrak menghadapi Deontay Wilder sekali lagi. Hingga kini, Wilder masih bernafsu mengambil lagi sabuk juara dunia WBC yang direbut Fury pada Februari lalu. Pertemuan jilid ketiga mereka juga belum mendapat tanggal dan venue yang pasti gara-gara pandemi virus corona baru.
Sementara itu, Joshua harus menghadapi Kubrat Pulev dalam tarung wajib untuk mempertahankan sabuk juara dunia versi IBF. Jika Fury atau Joshua kalah di laga tersebut, rencana pertemuan keduanya bisa gagal terwujud.
Padahal, pertarungan itu bertajuk unifikasi empat gelar juara dunia kelas berat versi IBF, WBA, WBO, dan WBC sekaligus.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi