GAROUA (RIAUPOS.CO) - Datang ke Kamerun dengan statistik intimidatif, mencetak 23 gol dari 26 laga musim ini, bintang Mesir Mohamed Salah seolah meneror duluan lawan-lawan Mesir di Piala Afrika 2021. Namun, apa yang ada di atas kertas kadang tidak berbanding lurus dengan kenyataan di lapangan.
Kemarin (12/1) Mesir mengawali Piala Afrika 2021 dengan kekalahan 0-1 dari Nigeria di Roumde Adjia Stadium. Gol striker Leicester City Kelechi Iheanacho pada menit ke-30 menjadi pembeda matchday pertama Grup D tersebut.
Salah sebaliknya. Pemain yang dijuluki Lionel Messi-nya Mesir itu hanya mampu melakukan satu tembakan sepanjang laga. Semua itu terjadi lantaran entraineur Nigeria Augustine Eguavoen memahami bahwa Mesir mengandalkan Salah-dependent atau ketergantungan kepada bintang Liverpool FC tersebut.
"(Dengan Salah, red) pemain Mesir cuma mempunyai satu ide dalam pikiran mereka: Arahkan bola kepada Salah," ungkap Eguavoen kepada DZfoot.
Makanya, Eguavoen tidak perlu memberikan banyak atensi kepada dua tandem Salah di lini serang Mesir, Omar Marmoush dan Mostafa Mohamed. "Jadi, strategi kami pun sederhana saja. Saat mereka (Mesir) pada fase menyerang, cukup lakukan penguasaan bola sebanyak-banyaknya dan matikan semua arah bola yang mengarah kepadanya (Salah)," tutur pria yang baru dua pekan menangani Nigeria seiring dengan dipecatnya pelatih asal Jerman, Gernot Ruhr, tersebut.
Selain serangan yang mudah terbaca, rapatnya pertahanan Nigeria juga menyulitkan Salah. Di akhir laga, Salah juga melakukan tindakan yang membuat fan Mesir marah. Yaitu, menerima ajakan foto Eguavoen. "Tampaknya, Salah bermain untuk tim lawan," tulis salah seorang fan Mesir di Instagram.
Sementara, pelatih Mesir Carlos Queiroz menyatakan bahwa kekalahan The Pharaohs tidak bisa ditimpakan hanya karena Salah, melainkan semua pemain yang tampil. Khususnya karena kehilangan fokus.
"Pada babak pertama, aku melihat pikiran mereka tidak di pertandingan," ujar pelatih yang menelan kekalahan kedua dari 12 laga bersama The Pharaohs tersebut.(ren/c14/dns)