JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Performa labil Manchester United sepeninggal Sir Alex Ferguson enam tahun lalu ternyata berdampak pada kepuasan sponsor. Chevrolet sebagai sponsor utama (jersey) United lima tahun terakhir disebut-sebut tak akan memperpanjang kerja samanya.
Seperti diberitakan Daily Mail kemarin (11/10), sumber internal Chevrolet kecewa dengan puasa gelar bergengsi United. Trofi-trofi seperti Piala FA (2015–2016), Piala Liga (2016–2017), Community Shield (2016), dan Liga Europa (2015–2016) memang kalah prestisenya ketimbang Premier League atau Liga Champions.
’"Sejak kerja sama dimulai pada 2014, Chevrolet merasa membayar terlalu besar untuk kontrak tujuh tahun dengan United atau GBP 410 juta (Rp7,08 triliun). Setelah kontrak berakhir pada 2021, mereka tak lagi ingin meneruskannya," kata sumber Chevrolet kepada Daily Mail.
Perlu digarisbawahi, kontrak dengan perusahaan otomotif asal Amerika Serikat itu membuat The Red Devils jadi tim dengan pemasukan sponsor jersey terbesar di antara big six. Dengan nominal GBP 64 juta (Rp1,1 triliun) per tahun, United mengungguli Manchester City yang menerima GBP 45 juta (Rp778,01 miliar) per tahun dari Etihad.
Lalu, Arsenal sebesar GBP 40 juta (Rp691,57 miliar) dari Fly Emirates. Chelsea (Yokohama Tyres) dan Liverpool (Standard Chartered) memiliki kontrak yang sama dengan Arsenal.
Bukti tidak berminatnya Chevrolet untuk memperpanjang kontrak juga terindikasi dari klaim beberapa media Inggris dua pekan terakhir. Yakni, laporan bahwa Executive Vice-Chairman United Ed Woodward yang aktif bertemu dengan petinggi sejumlah perusahaan besar.
"Sponsor utama amat penting sebagai bagian dari investasi klub," tutur Woodward seperti dilansir Manchester Evening News.
Masalahnya, setelah musim lalu berjuang mati-matian hanya untuk finis keenam di Premier League, perjuangan musim ini bakal lebih berat. Dalam delapan matchweek, skuad asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu baru meraih sembilan poin dan tercecer di posisi ke-12 klasemen sementara.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi