LONDON (RIAUPOS.CO) - Akan dimulainya kembali (restart) Liga Inggris dalam kondisi pandemi corona (Covid-19) belum benar-benar pulih, terancam pemogokan oleh para pemain.
Setidaknya ada 50 pemain dikabarkan tidak sepakat dengan project restart yang dicanangkan oleh Premier League. Bahkan mereka disebut siap melakukan mogok bermain jika proyek tersebut mendapatkan lampu hijau dari berbagai pihak.
Saat ini, Premier League sedang ditunda akibat pandemi virus Corona yang melanda Inggris. Dan penyelenggara sedang berusaha keras menyiapkan protokol agar sisa pertandingan musim 2019/20 bisa dimainkan kembali.
Project restart memungkinkan kompetisi dimulai kembali dalam masa pandemi ini. Salah satu caranya adalah dengan menggelar sisa pertandingan di tempat netral dengan pintu tertutup alias tanpa penonton.
Regulasi ini lantas mendapat penolakan. Awalnya datang dari CEO Brighton & Hove Albion, Paul Barber, yang tidak merasakan adanya perbedaan antara pertandingan digelar di tempat netral maupun markas masing-masing tim.
Gelombang protes ternyata tidak sampai di situ saja. Menurut Daily Mirror, diperkirakan bahwa ada dua sampai tiga pemian dari setiap klub Premier League yang siap menolak berlatih maupun bermain jika project restart dilaksanakan.
Lebih tepatnya, mereka tidak menolak soal regulasi. Tapi menyasar ke rencana diselenggarakannya kembali Premier League 2019/20. Para pemain lebih mengkhawatirkan sisi keselamatan pribadi dan keluarga.
Disebutkan bahwa mereka takut menjadi "pembawa" virus corona kepada keluarganya. Salah satu pemain yang tidak disebutkan namanya menolak untuk bermain untuk terhindar dari potensi membawa virus tersebut ke anaknya yang baru lahir.
Di dalam project restart sendiri terdapat tujuh halaman khusus untuk pemain yang akan kembali berlatih sendirian. Di mana mereka harus mengenakan masker, larangan meludah dan semua bola serta perlengkapan latihan harus diberikan disinfektan oleh petugas.
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, pernah mengutarakan hal yang sama. Pria asal Norwegia tersebut berkata bahwa dirinya tidak akan memaksa pemain untuk tampil jika memang enggan melakukannya.
"Jika seorang pemain secara mental tidak siap untuk bermain, saya rasa kami tidak bisa memaksa siapapun," ucapnya kepada Sky Sports beberapa waktu lalu.
"Saya pikir mereka tidak terlalu khawatir, tetapi tentu saja kami mempercayai para ahli dan petugas kesehatan serta siapa yang tahu apakah dan kapan situasinya aman untuk memulai lagi," pungkasnya.
Sumber: Express/Bola/Daily Mirror/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun