Dengan talenta yang dimilikinya, Ronaldinho pernah menyihir dunia sepakbola. Namun banyak kontroversial yang menghinggapi hidupnya, di dalam maupun di luar lapangan.
(RIAUPOS.CO) - ATAS undangan Raffi Ahmad, artis dan pemilik klub Liga 1, Rans Nusantara, Ronaldinho datang ke Indonesia. Salah satunya adalah menghadiri launching kostum terbaru Rans.
Sudah tak asing lagi, mantan pemain timnas Brazil ini memiliki segudang prestasi. Namun mantan pemain Sao Paulo, PSG, Barcelona, dan AC Milan ini hidupnya diwarnai beberapa momen kelam.
Sebagai ikon sepakbola, Ronaldinho otomatis hidup dalam sorotan publik. Setiap gerak-geriknya menjadi konsumsi orang-orang yang penasaran dengan aktivitas kesehariannya.
Ronaldinho yang dikenal murah senyum itu pun selalu menjadi perhatian ketika berkarier sebagai atlet profesional hingga dirinya memutuskan pensiun. Beberapa momen bahkan dapat membuat orang mengerutkan dahi kepada pria kelahiran 21 Maret 1980 itu.
Berikut beberapa kontroversi Ronaldinho yang dirangkum dari berbagai sumber termasuk dari JPG, CNN, dan beberapa sumber lainnya.
Yang pertama, Ronaldinho pernah datang ke latihan di Barcelona dalam keadaan mabuk. Hal ini dijelaskan mantan rekannya di Barcelona, Alexander Hleb. Dia menyebut Ronaldinho dan Deco sempat datang ke sesi latihan Blaugrana dalam keadaan tidak sadar penuh.
Menurut Hleb, hal itu yang membuat manajemen Barcelona melepas Ronaldinho dan Deco pada 2008. Hal tersebut sekaligus mengakhiri perjalanan lima tahun Ronaldinho di Camp Nou.
"Ronaldinho dan Deco datang latihan saat masih mabuk. Itulah alasan Ronaldinho dan Deco dijual pada 2008," kata Hleb seperti dilansir BT Sport.
Belakangan diketahui, alasan Barcelona melepas dua bintangnya karena ingin memproyeksikan talenta muda pada masanya, Lionel Messi yang saat itu digadang-gadang bakal menjadi megabintang.
"Klub khawatir mereka akan mempengaruhi Lionel Messi," ucap Hleb.
Kemudian, Ronaldinho pernah menolak bermain di Premier League demi bisa berpesta di Brazil. Ronaldinho mengambil langkah mengejutkan karena hengkang dari AC Milan pada pertengahan musim 2010/2011 saat Rossoneri menjadi calon kuat meraih scudetto.