KUALIFIKASI PIALA DUNIA 2022

Simon McMenemy: Suporter Marah dan Kecewa, Pemain Lebih Kecewa

Olahraga | Senin, 09 September 2019 - 19:46 WIB

Simon McMenemy: Suporter Marah dan Kecewa, Pemain Lebih Kecewa
Para pemain timnas Indonesia ketika berlatih menjelang laga kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Thailand di SUGBK (8/9). (Chandra satwika/jawa pos)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Mental drop dan kelelahan menjadi musuh utama timnas Indonesia jelang lawan Thailand besok (10/9). Pelatih timnas Simon McMenemy menyadari hal tersebut. Karena itu, Sabtu lalu (7/9) dia memutuskan meliburkan latihan tim dan membenahi dua faktor sentral tersebut.

McMenemy mengungkapkan, dirinya sudah melakukan makan malam bersama pemain dan berdiskusi. Berbicara face-to-face dengan Stefano Lilipaly dkk. Berbicara tentang masalah yang dihadapi. ’’Saya mengerti suporter marah dan kecewa. Tetapi, tidak ada yang lebih kecewa dibandingkan pemain. Saya tidak bisa tidur setelah pertandingan. Kami harus segera maju dan mengubah hal negatif jadi kekuatan yang positif,’’ ucapnya.Menurut McMenemy, saat makan malam itu, pemain menunjukkan jiwa yang kuat dan saling terikat sebagai satu keluarga. ’’Mereka bayar makan sendiri. Makan untuk tim. Saling memotivasi untuk sama-sama bangkit. Itu tanda baik untuk menatap pertandingan lawan Thailand,’’ bebernya.


Soal fisik, sudah dilakukan segala upaya untuk memulihkannya. Tapi, tak dapat dimungkiri, efek dari padatnya jadwal Liga 1 berpengaruh bagi stamina tim. McMenemy tidak ingin menyalahkan pemain. Semua adalah tanggung jawabnya. Tapi, satu hal yang harus diingat suporter, pemain datang ke timnas tidak dalam keadaan 100 persen.

’’Makanya, hari ini kami latihan lebih singkat dari biasanya,’’ ucapnya. Ketika lawan Malaysia (5/9), McMenemy mengaku kaget melihat pemain drop secara bersama-sama. Kemudian, dia ingat pemain bertanding tiga kali dalam seminggu dengan jarak antarstadion yang jauh. Itu membuat fisik para pemain tergerus.

’’Liga Malaysia sudah ada juaranya dua bulan lalu. Mereka sudah istirahat lama. Menyiapkan tim cukup lama juga. Sedangkan pemain kami? Bermain sejak Januari yang ikut AFC Cup sampai sekarang belum berhenti,’’ lanjutnya.

Dalam latihan kemarin, terlihat McMenemy hanya memberikan materi recovery. Tidak ada game yang terlalu berat untuk tim Garuda. Pelatih asal Skotlandia itu menyadari, jika anak asuhnya digembleng latihan keras, bukan tidak mungkin fisik dan mental yang drop bakal kembali terjadi ketika melawan Thailand.

Semua pemain ikut dalam latihan. Termasuk Ricky Fajrin yang harus ditarik ke luar lapangan ketika melawan Malaysia. Osas Saha juga sudah tidak berlatih terpisah. ’’Ricky hanya kecapekan. Dia sudah fit. Begitu juga dengan Osas. Dia saat ini harus menunjukkan layak dapat slot lawan Thailand karena di pertandingan sebelumnya kami tidak bisa menurunkannya karena cedera. Terlalu berisiko,’’ paparnya.

Disinggung soal lawan, McMenemy menyebut Thailand adalah tim yang luar biasa. Kuat baik dari sisi fisik maupun strategi. Tapi, saat ini Thailand berada dalam tahap transisi. Pelatih baru asal Jepang Akira Nishino mungkin baru memasukkan ide dan konsep permainan ke anak asuhnya. ’’Tapi tetap saja tidak mengubah bagaimana cara bermain Thailand sebelumnya. Beberapa pemain berbahaya. Mulai Chanathip Songkrasin hingga Supachai Jaided. Saya sempat nonton Supachai saat Buriram United main,’’ ucapnya.
Sumber:  Jawapos.com
Editor Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook