BANDA ACEH (RIAUPOS.CO) – Sudah jatuh tertimpa tangga. Ya, itulah peribahasa yang tepat untuk Persiraja Banda Aceh.
Tim berjuluk Laskar Rencong tersebut telah dinyatakan kalah walkout (WO) 0-3 karena dianggap tidak mampu menggelar pertandingan home untuk menjamu PSMS Medan di Stadion H Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh, Senin (5/9) malam. Dan, Persiraja siap-siap mendapatkan sanksi tambahan dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing mengungkapkan, panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persiraja dinilai tidak siap menyelenggarakan pertandingan. Sebab, enam menit sebelum kickoff, lampu stadion padam lantaran genset kehabisan bahan bakar. Sementara itu, genset menjadi satu-satunya sumber pencahayaan listrik di Stadion H Dimurthala.
"Kami menilai panpel tidak melakukan langkah antisipasi. Sebab, sudah ditunggu 2 x 30 menit, tapi lampu stadion tidak menyala sehingga pertandingan gagal digelar. Seharusnya ada genset pengganti," ucap Erwin saat dihubungi JPG, kemarin.
Erwin juga menyesalkan ulah penonton yang melakukan perusakan fasilitas Stadion H Dimurthala. Seharusnya kekecewaan penonton tidak perlu berujung anarkistis. "Olahraga harus sportif. Membakar fasilitas stadion tidak dibenarkan. Saya menyesalkan aksi ini masih terjadi di sepakbola Indonesia," tuturnya.
Lalu, sanksi apa yang akan dijatuhkan kepada Persiraja? Erwin belum dapat memutuskan. Saat ini dia masih menunggu hasil penyelidikan. "Bisa saja pertandingan kandang Persiraja tidak lagi digelar di stadion itu. Nanti kami lihat dulu laporannya. Kalau sudah lengkap, akan kami kaji. Pasti akan ada sanksi tegas," jelas Erwin.(jpg)