PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Perombakan besar di tim PSPS (Riau FC) usai putaran pertama belum berdampak positif di putaran kedua. PSPS masih saja sulit meraih kemenangan. Mengawali putaran kedua di Stadion Kaharuddin Nasution Rumbai, Senin (6/11) malam, PSPS ditahan imbang Persiraja Banda Aceh dengan skor 1-1.
Bahkan, di laga ini Askar Bertuah sempat kebobolan lebih dulu oleh gol gelandang Persiraja, Muammar Kadafi melalui tendangan penalti pada menit 17. PSPS baru berhasil menyamakan kedudukan 1-1 di menit ke-71 lewat kaki Asir Azis.
Pertandingan ini diwarnai kartu merah setelah pemain Persiraja Defri Rizky mendapatkan kartu kuning kedua di menit ke-62. Tak hanya Persiraja, PSPS juga harus bermain dengan 10 pemain setelah Takwir Rahman mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-80.
Pelatih PSPS Riau Ridwan Saragih mengaku kecewa atas hasil ini. “Hasil ini tidak saya inginkan. Namun demikian saya apresiasi pemain saya telah berjuang pada malam ini (kemarin, red). Kami sudah berusaha maksimal tetapi belum bisa meraih hasil yang maksimal,’’ ujarnya.
‘’Saya mohon maaf karena belum bisa memberikan hasil yang maksimal. Kami malam ini (kemarin, red) sudah bermain agresif. Dan anak-anak sudah menjalankan instruksi pelatih,” tambah mantan pelatih PSMS Medan ini usai laga.
Ridwan juga mengomentari kepemimpinan wasit di laga ini. “Saya berpikir positif saja tentang wasit yang memimpin laga malam ini (kemarin, red). Mungkin khilaf ya. Tetapi ya jangan keseringan khilaf,’’ ujarnya.
‘’Contoh kecil saja, saya punya staf pelatih. Saya sampaikan cek waktu di setiap terhentinya pertandingan karena banyak insiden. Kita cek waktu ada sekitar 13 menit. Ternyata injury time awal yang dibuat 10 menit kemudian diubah menjadi 6 menit. Saya akan perbaiki untuk ke depan agar tim ini tak terprovokasi oleh keputusan wasit yang mungkin perlu belajar lagi,” tambahnya.
Sementara, pemain PSPS Syahrul Mustofa menyampaikan permohonan maaf kepada suporter karena belum bisa memberikan poin penuh.
“Mungkin untuk pertandingan selanjutnya tiga poin bisa kita dapatkan. Saya sendiri akan melakukan yang terbaik untuk pertandingan selanjutnya,” kata Syahrul Mustofa.
Sementara itu, Persiraja juga menyoroti kinerja wasit. Pelatih Persiraja, Ahmad Zulkifli menilai wasit tidak tegas. Menurutnya, pertandingan ini merupakan partai yang panas, partai yang luar biasa dan partai yang seru karena sama-sama ingin menang.
“Tapi saya melihat sedikit keputusan wasit yang tidak tegas, jadi anak-anak terbawa emosi,” katanya. Namun, pihaknya juga bersyukur bisa mencuri poin. Ini sesuai dengan target awal. “Pertandingan panas dan seru. Kedua tim ingin sama-sama menang. Alhamdulillah berhasil curi poin,” ujarnya.
Pemain Persiraja Ferdinand Sinaga juga menyoroti kinerja wasit. Ia berharap ke depan wasit bisa bekerja lebih baik. “Saya tidak mau mengomentari jalannya pertandingan. Saya hanya mau bilang ke depan wasit harus tegas. Lebih bijak dan fairplay,” pintanya.(dof)