DOHA (RIAUPOS.CO) - Timnas Maroko sukses menembus 8 besar atau perempat final Piala Dunia 2022. Ini didapat tim berjuluk Singa Atlas itu setelah menyingkirkan Spanyol 3-0 melalui babak adu penalti. Sukses menembus perempat final, Maroko menyamai pencapaian terbaik tioga tim Afrika, yakni Kamerun (1990), Senegal (2002), dan Ghana (2010).
Adu penalti terjadi menyusul hasil imbang 0-0 selama 120 menit di Stadion Education City, Al Rayyan, Doha, Rabu (7/12/2022) dini hari WIB. Pada babak adu penalti, tiga penendang Spanyol yaitu Pablo Sarabia, Carlos Soler dan Sergio Busquets gagal melaksanakan tugasnya. Sedangkan tiga dari empat penendang Maroko yaitu Abdelhamid Sabiri, Hakim Ziyech serta Achraf Hakimi sukses membobol gawang Unai Simon.
Kemenangan itu mengantarkan Maroko melangkah ke perempat final Piala Dunia 2022 dan akan menghadapi Portugal. Pada laga lain, Portugal membantai Swiss dengan skor 6-1. Bagi Spanyol, kekalahan ini menghasilkan rekor yang sangat buruk. Spanyol menjadi tim pertama dalam sejarah yang kalah dalam empat adu penalti di Piala Dunia.
Spanyol juga menjadi tim kedua yang gagal mencetak satu pun penalti. Spanyol mengikuti jejak Swiss yang juga gagal menceploskan bola dalam adu penalti melawan Ukraina di babak 16 besar Piala Dunia 2006.
Pada babak pertama, Maroko memberikan ancaman terlebih dahulu melalui tendangan bebas dari Hakimi, akan tetapi tendangannya masih melambung di atas mistar gawang Spanyol. Spanyol berbalik mengancam Marco Asensio yang merangsek ke kotak penalti Maroko, akan tetapi tendangan pemain Real Madrid itu masih mengenai sisi jaring gawang.
Selanjutnya Maroko yang melancarkan serangan ke lini pertahanan Spanyol, kali ini melalui tendangan keras Noussair Mazraoui dari luar kotak penalti, namun Unai Simon bisa mementahkan peluang tersebut.
Di sisa waktu babak pertama, kedua tim saling melancarkan serangan akan tetapi tidak ada yang berbuah menjadi gol sehingga skor sama kuat 0-0 tetap bertahan. Pada babak kedua, tempo permainan tetap berjalan sedang dan kedua tim saling berusaha untuk membongkar lini pertahanan lawannya, namun 15 menit pertama belum ada yang mengancam.
Selanjutnya babak kedua berjalan tidak seperti babak pertama, karena tidak terlalu banyak peluang yang tercipta sehingga pertandingan dilanjutkan ke waktu tambahan. Pada waktu tambahan, Maroko yang memiliki peluang pertama melalui Walid Cheddira, akan tetapi tendangan mendatarnya masih bisa dihalau Simon.
Selanjutnya Spanyol yang memegang kendali jalannya pertandingan dengan mendominasi penguasaan bola dan di menit terakhir waktu tambahan, Pablo Sarabia memiliki peluang emas untuk mencetak gol, namun tendangannya masih mengenai tiang gawang Maroko.
Bermain selama 120 menit tanpa gol, Maroko memaksa Spanyol untuk melanjutkan pertandingan ke babak adu penalti untuk menentukan negara mana yang melangkah ke perempat final Piala Dunia 2022.
Pada babak adu penalti, Maroko yang pertama mengambil giliran melalui Abdelhamid Sabiri sukses melaksanakan tugasnya, sedangkan Pablo Sarabia tendangannya menghantam tiang gawang.
Selanjutnya Hakim Ziyech sukses melaksanakan tugasnya. Di sisi lain, Carlos Soler tendangannya dapat dibaca oleh kiper Maroko Yassine “Bono” Bounou. Pada giliran ketiga, penendang Maroko Badr Benoun gagal melaksanakan tugasnya. Tendangan kapten Spanyol Sergio Busquets juga gagal. Sepakannya gampang dibaca oleh Bounou.
Penendang penentu Maroko, Achraf Hakimi sukses melaksanakan tugasnya dengan sangat dingin. Sepakannya sekaligus mengantarkan skuad asuhan Walid Regragui untuk kali pertama melangkah ke perempat final Piala Dunia.
Mereka pun menyamai prestasi tiga negara Afrika lainnya yang sukses menembus perempat final. Yakni Kamerun, Senegal, dan Ghana. Hanya saja tiga negara tersebut gagal melaju ke semifinal. Kamerun pada Piala Dunia 1990 dI Italia kalah 2-3 dari Inggris melalui perpanjangan waktu. Sementara Senegal yang melakoni debutnya di Paial Dunia 2002 kalah 0-1 dari kuda hitam Eropa, Turki. Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Ghana kalah adu penalti dari Uruguay .
Maroko bisa menjadi negara Afrika pertama yang bisa menembus semifinal, andai saja pada perempat final bisa mengalahkan raksasa yang belum pernah jadi juara Piala Dunia, yaknio Portugal.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman