BULUTANGKIS

Juara Hylo Open 2022, Karakter Rehan/Lisa Dipuji Pelatih Nova Widianto

Olahraga | Senin, 07 November 2022 - 20:30 WIB

Juara Hylo Open 2022, Karakter Rehan/Lisa Dipuji Pelatih Nova Widianto
Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati (kiri) berpose dengan ganda Cina  Feng Yanzhe/Huang Dongping di podium Hylo Open 2022. (HUMAS PP PBSI)

SAARBRUCKEN (RIAUPOS.CO) - Sepekan sebelum menjadi juara Hylo Open 2022, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati menelan kekalahan yang sangat pahit di semifinal French Open 2022.

Menghadapi ganda campuran asal Belanda Robin Tabeling/Selena Piek, Rehan/Lisa sejatinya sudah menang di game pertama dengan skor 21-17.


Pada game kedua, Rehan/Lisa memimpin cukup nyaman dalam posisi 13-7. Tetapi setelah itu, mereka seperti kebingungan, tidak lepas, tak mampu keluar dari tekanan, dan banyak sekali melakukan unforced error.

Lalu muncullah kejadian yang sangat tidak biasa. Angka Rehan/Lisa mandek pada posisi poin 13. Mereka benar-benar menemui jalan buntu. Tabeling/Piek mencetak 14 poin secara beruntun untuk langsung memenangkan game kedua dalam kedudukan 21-13.

Di game penentuan, Rehan/Lisa benar-benar terpuruk dan tidak mampu bangkit. Akhirnya, mereka tumbang dengan skor 12-21.

Ternyata, kekalahan menyesakkan pada semifinal turnamen level Super 750 tersebut tidak berpengaruh kepada mental Rehan/Lisa. Sepekan kemudian, mereka tampil luar biasa dengan menjadi juara Hylo Open 2022.

Pada ajang Super 300 tersebut, Rehan/Lisa hanya kehilangan satu game dalam lima pertandingan. Mereka mengandaskan unggulan ketiga yang juga andalan tuan rumah Mark Lamsfuss/Isabel Lohau pada ronde pertama. Rehan/Lisa lalu menyingkirkan unggulan kelima asal Denmark Mathias Christiansen/Alexandra Boje pada perempat final.

Di semifinal, duo pemain asal PB Djarum itu membungkam unggulan kedua asal Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue. Rehan/Lisa memang sempat kehilangan game pertama dengan skor tipis 21-23.

Tetapi di game kedua dan ketiga, Rehan/Lisa bermain luar biasa dengan menghajar Gicquel/Delrue dengan skor telak 21-14 dan 21-7!

Puncak penampilan mereka di Saarlandhalle, Saarbrucken, terjadi dini hari tadi WIB. Rehan/Lisa menang straight game atas ganda Cina, Feng Yanzhe (juara dunia junior 2019) dan Huang Dongping (peraih emas Olimpiade Tokyo 2020). Rehan/Lisa menang stright game, 21-17 dan 21-15.

“Sebelumnya saya sudah berpesan agar mereka segera melupakan kekalahan di semifinal Prancis Open lalu,” ucap pelatih ganda campuran tim nasional Indonesia Nova Widianto dikutip dari siaran pers PP PBSI.

“Saya pun meyakinkan bahwa Rehan/Lisa bisa lebih baik lagi di turnamen berikutnya. Karena kalau Rehan/Lisa terlalu menyesali kekalahan di Prancis Open, berarti mereka tidak yakin performanya bisa lebih bagus lagi. Ternyata hari ini mereka bisa,” tambah Nova.

Nova mengatakan bahwa dia sangat menyukai mentalitas dan kepribadian Rehan/Lisa. Keduanya, kata Nova, memiliki keberanian dan fighting spirit yang tinggi.

“Karakter mereka berdua, saya akui juga bagus. Ini yang akan menjadi sisi keunggulan mereka dibandingkan pasangan lainnya,” ucap Nova.

“Untuk pasangan yang lain, yang paling kelihatan evaluasinya adalah masalah non-teknis. Mereka gampang down. Mereka kurang tenang dalam bermain. Saat poinnya unggul, mereka sering panik ketika lawan menyusul. Ini yang harus dibenahi dan dipoles lagi agar ke depannya bisa tampil lebih baik lagi,” tambah juara dunia kali dan peraih perak Olimpiade Beijing 2008 bersama Liliyana Natsir tersebut.

Menurut Nova, kemenangan yang diraih Rehan/Lisa di Hylo Open 2022 menjadi awal yang sangat positif bagi perjalanan karier mereka. Selain itu, secara umum, gelar ini membuat sektor ganda campuran pelatnas Cipayung pecah telur gelar pada 2022.

Memang, sejak pasangan nomor satu dan dua Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja terdegradasi pada awal 2022, sektor ganda campuran pelatnas mengalami transisi.

Sepanjang tahun, ganda campuran Indonesia kering gelar. Mereka lebih banyak tumbang pada babak-babak awal. Pencapaian terbaik ganda campuran nomor satu pelatnas yakni Rinov Rivaldy/Pitha Hangingtyas Mentari tahun ini adalah mencapai final Malaysia Masters 2022.

Dalam enam turnamen terakhir, Rinov/Pitha maksimal hanya mampu sampai ke perempat final. Yakni pada Hylo Open 2022, ajang yang kebetulan dimenangkan Rehan/Lisa.

“Mudah-mudahan, keberhasilan Rehan/Lisa ini bisa membuat para pemain lain bisa lebih percaya diri untuk menatap kejuaraan-kejuaraan berikutnya. Semoga energi positif ini juga bisa menular ke pemain-pemain yang lain,” harap Nova.

Sementara itu, bicara soal strategi kemenangan Rehan/Lisa di final, Nova hanya mengingatkan soal kabiasaan mereka saat menerima servis.

Selain itu, sebisa mungkin shuttlecock dipukul atau diarahkan untuk melewati Huang Dongping. Jadi, Rehan/Lisa fokus melakukan tekanan yang jauh lebih intens kepada Feng Yanzhe.

“Selain itu, kuncinya adalah kekompakan dan komunikasi di lapangan. Mereka bisa menjaga itu terus dari awal sampai akhir pertandingan. Selain itu, semangat juang mereka memang luar biasa,” ucap Nova.

Rehan dan Lisa juga mengatakan bahwa kunci kemenangan mereka di Hylo Open 2022 adalah keberanian. Mereka tidak gentar dengan nama besar Huang Dongping. Bersama Wang Yilyu, Huang adalah ganda campuran elite dunia, peraih emas Olimpiade Tokyo 2020.

“Dari awal, kami main enak dan nothing to lose. Kami berani dulu dari awal. Benar-benar tidak berpikir menang atau kalah. Saya tidak takut meskipun Huang Dongping pemain hebat dan juara Olimpiade,” ucap Lisa dikutip dari siaran pers PP PBSI.

“Memang, kunci kemenanganya adalah kami berani. Kami benar-benar menjaga komunikasi. Selain itu, kami lebih menyerang ke pemain cowoknya terus. Sebab kami tahu dia lagi tegang,” imbuh Lisa.

Hylo Open 2022 adalah turnamen terakhir Rehan/Lisa pada 2022. Pelatnas PP PBSI tidak memberangkatkan mereka di satu turnamen tersisa yakni Australia Open 2022.

Rehan/Lisa juga tidak lolos ke turnamen puncak akhir tahun, BWF World Tour Finals 2022 yang berlangsung di Guangzhou bulan depan.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook