MILAN (RIAUPOS.CO) – Kemenangan atas FC Barcelona memiliki banyak arti bagi Inter Milan. Terutama angin segar bagi jabatan Simone Inzaghi sebagai allenatore Inter.
Keputusan pelatih yang akrab disapa Simo itu dalam laga di Stadio Giuseppe Meazza, Rabu (5/10/2022) dini hari WIB diacungi jempol.
Yaitu, kembali memercayakan posisi kiper kepada Andre Onana ketimbang Samir Handanovic. Dari tiga matchday di Grup C, Onana nirbobol dalam dua matchday terakhir. Mantan kiper AFC Ajax itu mencatatkan 13 kali penyelamatan atau setidaknya 4 penyelamatan per laga. Onana juga memiliki keahlian membaca permainan lawan dengan cermat dan teliti.
”Onana yang mengatakan kepadaku bahwa (Marc-Andre) ter Stegen (kiper Barca, red) lemah menghadapi bola-bola bawah yang mengarah ke sudut gawang. Hal itu tepat dengan terciptanya golku,” beber gelandang Inter Hakan Calhanoglu yang mencetak gol tunggal kemenangan kepada Sky Sport Italia.
Performa menawan Onana tentu mengancam posisi Handanovic sebagai pilihan reguler di Serie A. Bahkan, Handa –sapaan Handanovic– juga bisa kehilangan ban kapten oleh Milan Skriniar.
Bek tengah Inter itu untuk kali pertama sejak melawan Udinese pada giornata ke-22 Serie A 2019–2020 kembali dipercaya sebagai il capitano.
Kepemimpinan Skriniar begitu terlihat dari teriakannya saat mengomando rekan-rekannya. Posisi Skriniar pun lebih memungkinkan untuk bisa berinteraksi dengan pemain lainnya ketimbang Handa yang hanya berkutat di area gawang.
Tahun ini, Skriniar juga baru dipercaya sebagai kapten tetap timnas Slovakia. Yaitu, sejak menghadapi Norwegia dalam friendly match (26/3/2022). Menjadikan Skriniar kapten sekaligus strategi Inter agar bek 27 tahun itu bersedia memperpanjang kontrak yang habis akhir musim ini.
Sebab, pekan lalu dia menolak tawaran gaji EUR 6 juta (Rp90 miliar) per musim lantaran permintaannya adalah EUR 7,5 juta (Rp112,5 miliar) per musim.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman