JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Team Principal Mercedes Toto Wolff buka suara terkait strategi timnya yang membiarkan Lewis Hamilton bertahan di lintasan menggunakan ban medium pada GP Belanda, Ahad (4/9).
Itu terjadi saat safety car keluar pada lap 55 sampai 62. Keputusan tersebut membuat Hamilton marah. Dia merasa dikorbankan timnya sendiri.
Saat itu, Mercedes lebih memilih memanggil George Russell untuk masuk pit stop dan ganti menggunakan ban soft.
Hal tersebut bertujuan untuk mengimbangi pembalap Red Bull Max Verstappen dan pembalap Ferrari Charles Leclerc yang juga sudah ganti ban soft.
Akibat strategi tersebut, Hamilton memang sempat memimpin balapan. Namun, saat safety car masuk, dia tak berdaya mengimbangi Verstappen, Russell, dan Leclerc yang sudah ganti ban soft dan melewatinya.
Juara dunia F1 tujuh kali itu pun akhirnya harus kehilangan kesempatan naik podium karena hanya finis di posisi keempat. "Kalian benar-benar telah mengacaukanku. Aku tidak percaya kalian melakukan ini terhadapku. Aku benar-benar kecewa," ucap Hamilton saat itu melalui komunikasi radio kepada timnya dilansir Crash.
Wolff menyebut wajar Hamilton marah dengan keputusan itu. Namun, sebagai pimpinan tim, dia merasa telah melakukan keputusan yang benar untuk memberi peluang terbaik.
Wolff mengaku sengaja tidak memanggil Hamilton dan Russell sekaligus ke pit. Sebab, dia ingin membagi kekuatan.
Di satu sisi, dia ingin tetap menjaga posisi pimpinan lomba yang saat itu berada di tangan Hamilton. Di sisi lain, dia harus memerintah Russell ganti ban soft untuk mengimbangi Verstappen dan Leclerc yang melakukan hal serupa.
"Intinya, kami memang memilih untuk mengambil risiko ini. Kami jelas ingin membuka kesempatan menang daripada hanya puas finis di posisi ke-2 dan ke-3," ucap Wolff kepada Crash.
Saat ditanya lebih lanjut mengapa memilih Russell yang masuk ke pit dan bukan Hamilton, Wolff mengatakan itu memang bagian dari strategi timnya untuk memecah kekuatan.
Menurut dia, jika dua pembalap Mercedes masuk pit, ada kemungkinan mereka bakal kehilangan podium sama sekali.
Di balapan kemarin, Russell akhirnya finis di posisi runner-up di belakang Verstappen. "Kami ingin tetap menjaga pimpinan lomba dengan harapan bisa bertahan selama mungkin di posisi itu. Di sisi lain, kami juga butuh pembalap yang bisa mengantisipasi pembalap lain yang telah berganti ban," ucap Wolff.
Belakangan Hamilton sudah meminta maaf kepada timnya akibat kemarahannya tersebut. Dia mengaku itu hanya emosi sesaat karena sangat kecewa kehilangan kesempatan naik podium.
"Setelah performa kami yang naik turun di musim ini, tidak mudah menghadapi situasi seperti itu," kata Hamilton.(jpg)