IPPG CUP 2022

Klub IPPG, 11 Tahun Gelar Turnamen Sepaktakraw dengan Dana Swadaya

Olahraga | Senin, 07 Maret 2022 - 11:13 WIB

Klub IPPG, 11 Tahun Gelar Turnamen Sepaktakraw dengan Dana Swadaya
Syafrianto (kanan) bersama ketua panitia pelaksana turnamen sepaktakraw IPPG Cup 2022, M Yusuf SPd. Syarianto adalah tokoh di balik kesuksesan IPPG dalam menyelenggarakan turnamen maupun mengembangkan klub IPPG di Perawang, Siak. (HARY B KORIUN/RIAUPOS.CO)

PERAWANG (RIAUPOS.CO) - Klub sepaktakraw Ikatan Pemuda Pemudi Gajah Tunggal (IPPG) Perawang kembali menggelar kejuaraan sepaktakraw open tournament  IPPG Cup 2022, yang diselenggarakan di Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, 26 Februari-12 Maret 2022.

Kejuaraan ini merupakan salah satu yang tertua di Riau. Sejak digelar pertama kali tahun 2009, tahun 2022 ini kejuaraan tersebut sudah berumur 11 tahun. Dalam rentang 11 tahun tersebut tak pernah ada jeda atau terhenti pelaksanaannya.


Ketua panitia pelaksana IPPG Cup 2022, M Yusuf, menjelaskan, tahun ini ada 30 klub sepaktakraw yang ambil bagian dari kejuaraan. Yang menarik, bukan hanya klub-klub dari Riau, tetapi juga dari Sumatra Barat (Sumbar) dan Kepulauan Riau (Kepri).

Ada empat daerah dari Sumbar yang ambil bagian dalam kejuaraan ini, yakni dari Payakumbuh, Pasaman, Pariaman, dan Pesisir Selatan (Pessel). Sedangkan dari Kepri ada dua tim dari Batam.

Memperebutkan hadiah total Rp11 juta, hampir semua pemain terbaik Riau, Sumbar, dan Kepri ikut bertanding dalam turnamen ini. Nama-nama pemain terbaik Riau seperti Rizanov Kurniawan (peraih emas SEA Games Filipina 2019), Dian Pramudana (pemain binaan IPPG yang turun di PON Papua), Darmawan, Bratha Kusuma, Syarif Hidayatullah, Muhammad Hafiz, Pebi Saputra, dll, tampil membela klub masing-masing.

"Dari Riau, kebanyakan klub yang ikut dari Pekanbaru, Kampar, Siak, dan beberapa daerah lainnya," ujar M Yusuf kepada Riaupos.co di Perawang, Ahad (6/3/2022).

Menurut M Yusuf, setiap tahun diselenggarakan, animo pemilik klub yang mengikuti kejuaraan ini sangat tinggi. Bahkan ada satu klub yang menyertakan 2-3 tim. Padahal mereka harus membayar uang pendaftaran Rp200 ribu untuk setiap regu.

"Termasuk tahun ini. Kami harus membatasi jumlah tim yang mendaftar karena harus menyesuaikan dengan jadwal," jelas lelaki yang juga seorang guru di Perawang ini.

Yang menarik, selama 11 tahun penyelenggaraan, IPPG membiayainya kejuaraan ini secara mandiri. Padahal ada banyak perusahaan besar di Perawang, termasuk perusahaan multinasional seperti Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) dan vendor-vendor di bawahnya.

"Setiap tahun kami membiayai sendiri kejuaraan ini. Saya dan kawan-kawan terus berkomitmen untuk membantu mencarikan dananya, dan alhamdulillah kejuaraan ini bisa terus digelar setiap tahun," ujar Syafrianto, salah seorang tokoh masyarakat Jl Gajah Tunggal, yang menjadi penyokong utama pendanaan, baik dalam kejuaraan ini maupun klub IPPG.

Dijelaskan lelaki pemilik usaha perdagangan ini, pihaknya merasa kecewa karena pernah meminta bantuan kepada perusahaan-perusahaan, termasuk IKPP, tetapi responnya tidak seperti yang diharapkan.

"Setelah itu, kami masyarakat di Gajah Tunggal ini memutuskan untuk menyelenggarakan turnamen ini secara swadaya-mandiri, memanfaatkan potensi dari masyarakat kami saja," jelas lelaki asal Batusangkar, Sumbar ini.

Syafrianto sendiri mengaku sangat hobi dengan sepaktakraw sehingga dia terus mendukung IPPG, baik dalam penyelenggaraan kejuaraan maupun mengikuti kejuaraan-kejuaraan di mana pun, bahkan sampai ke Sumbar dan Kepri.

"Saya mencintai sepaktakraw. Bersama masyarakat di Jl Gajah Tunggal ini saya akan bekerja keras agar IPPG Cup ini terus diselenggarakan dan klub IPPG terus hidup dan bisa melahirkan pemain-pemain bagus lagi," jelasnya lagi.

Baik Syafrianto maupun M Yusuf berharap kejuaraan yang diinisiasi oleh masyarakat Perawang ini akan tetap berumur panjang dan setiap tahun bisa diselenggarakan agar bisa ikut menggairahkan sepaktakraw di Riau.

"Kami minta doa dari masyarakat sepaktrakraw Riau dan Indonesia, semoga kejuaraan ini terus terlaksana setiap tahunnya," ujar Syafrianto, yang diamini oleh M Yusuf dan beberapa tokoh masyarakat Gajah Tunggal.

Di bagian lain, Ketua Komisi Wasit PSTI Riau, Tengku Sayed Harmaini, yang diminta memimpin semua pertandingan di kejuaraan ini, mengaku salut dengan perjuangan IPPG dalam menyelenggarakan kejuaraan ini hingga berumur 11 tahun.

"Kejuaraan yang digelar IPPG ini perlu dicontoh klub atau daerah lain di Riau. Semakin banyak turnamen diselenggarakan akan semakin membuat sepaktakraw Riau bergairah," ujar lelaki yang juga memimpin pertandingan sepaktakraw di PON 2021 Papua ini.

Senada dengan Tengku Sayed, pelatih senior Riau, Supardi Hutabarat, berharap kejuaraan ini terus diselenggarakan karena sudah menjadi kalender tahunan dan ditunggu para pemain di Riau.

"Kejuaraan seperti ini juga bisa menambah jam terbang para pemain. Dengan begitu, saat mereka bertarung di iven resmi membela kabupaten atau provinsi, mental bertandingnya sudah bagus," ujar Supardi.

Pemain putri senior Riau dan nasional, Florensia Cristy, yang ikut menyaksikan pertandingan pada Ahad, mengapresiasi kejuaraan IPPG Cup ini. Dia berharap dari kejuaraan ini lahir pemain-pemain bagus dan bermental kuat.

"Kalau bisa, di penyelenggaraan selanjutnya dipertandingkan juga di bagian putri," ujar pemain yang sudah empat kali ikut SEA Games dan tiga kali memperkuat Indonesia di Asian Games tersebut.

Laporan/Editor: Hary B Koriun (Perawang)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook