MILAN (RIAUPOS.CO) - PELATIH AC Milan Stefano Pioli semringah setelah timnya menang 2-1 atas Inter Milan di pekan ke-24 Serie A, Ahad (6/2) dini hari WIB. Pioli mengatakan kemenangan itu merupakan bukti AC Milan memiliki kualitas.
Dalam laga tersebut, Rossoneri –julukan Milan– tampil kurang memuaskan di babak pertama. Mereka dibombardir Inter Milan dan beruntung hanya kebobolan satu gol dari Ivan Perisic (38’) berkat aksi gemilang Mike Maignan di bawah mistar gawang.
Akan tetapi, permainan Brahim Diaz dan kolega berubah drastis di paruh kedua. AC Milan bermain lebih baik dan gantian menekan Nerazzurri –julukan Inter. Lalu, dua gol beruntun dari Olivier Giroud pada menit 75 dan 78 membawa mereka comeback dan menang 2-1.
Ketika wasit meniup peluit panjang, para pemain AC Milan pun terlihat sangat gembira, tak terkecuali sang pelatih, yang berlari ke lapangan dan berpelukan dengan para pemainnya. Stefano Pioli mengaku hal itu dilakukan karena diriya terlalu senang dengan semangat pantang menyerah yang ditunjukkan anak buahnya.
"Saya tertawa melihat cara saya berlari, itu bukan sesuatu yang bagus untuk dilihat! Tetapi kegembiraan saya terlalu besar, para pemain saya memiliki semangat luar biasa untuk melampaui batas mereka," kata Pioli dilansir dari Football Italia, Ahad (6/2).
Lebih lanjut, pelatih berusia 56 tahun itu menegaskan kemenangan tersebut membuktikan timnya punya kualitas untuk mengalahkan tim kuat seperti Nerazzurri, yang sedang bagus-bagusnya saat ini. Bahkan, hal itu mereka lakukan tanpa kehadiran sang pemain andalan, Zlatan Ibrahimovic, yang absen karena cedera.
"Kami mengalahkan tim terbaik di Liga Italia, juara bertahan dan pemimpin (klasemen), jadi itu menjadi bukti bahwa kami bisa membuktikan diri (punya kualitas). Memang benar Inter bermain lebih baik di babak pertama, tetapi Milan memiliki keberanian besar dan tidak takut pada siapa pun," tegas pelatih kelahiran Parma itu.
Dengan hasil tersebut, AC Milan hanya terpaut satu poin dari Inter Milan dan untuk sementara naik ke posisi dua menggeser Napoli. Hanya saja Inter Milan berpotensi menjauh karena memiliki tabungan satu pertandingan.
Kendati demikian, tentu hasil tersebut membuka kembali harapan AC Milan untuk menyalip Inter Milan di puncak klasemen dan meraih Scudetto musim ini. Terakhir kali AC Milan juara Serie A pada 2010-2011 atau 12 tahun yang lalu.
Sementara itu, Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi menyebut timnya kalah karena gagal memanfaatkan peluang menjadi gol. Terbukti dari lima shot on target yang dicetak, hanya satu yang berbuah gol via Ivan Perisic.
Meski begitu, Inzaghi merasa kekalahan adalah hal yang wajar dalam sepakbola. Kekalahan ini bakal dijadikan pelajaran bagi Inter Milan. "Ini sepakbola. Kami mendominasi dalam segala hal, kami tidak tajam pada akhirnya, mereka beruntung pada gol pertama dan pintar di gol kedua," ungkap Simone Inzaghi dilansir dari Football Italia, Ahad (6/2).
Inzaghi pun tak mau larut atas kekecewaan setelah Inter Milan mengalami kekalahan pahit. Ia memastikan menjadikan kegagalan tersebut sebagai salah satu pelajaran agar tampil lebih baik ke depan.
"Ini adalah pelajaran yang sulit, tetapi pelajaran yang berharga untuk membuat kami lebih bertekad mematikan permainan, sehingga kami tidak terjebak dalam situasi ini lagi," imbuh pelatih berusia 45 tahun tersebut.
"Dalam 25 menit terakhir, kami tidak setajam atau dalam kontrol, dan permainan lebih terbuka untuk individu. Kami tahu ini kekalahan yang menyakitkan, tetapi tim yang kuat harus mampu menganalisis kesalahan mereka," tegas Inzaghi.
Kekalahan ini membuat Inter Milan dipepet AC Milan. Inter Milan yang berada di puncak klasemen dengan 53 angka, hanya unggul satu poin dari AC Milan di tempat kedua. Hanya saja, Inter Milan memiliki tabungan satu pertandingan sehingga masih bisa menjauh.(eca)
Laporan JPG, Milan