MILAN (RIAUPOS.CO) – Setahun terakhir, perusahaan kripto aktif menyokong pendanaan klub sepak bola, khususnya di liga elite Eropa. Bukan sponsor pendukung, melainkan sponsor utama yang terpampang di dada jersey klub.
Bisnis adalah bisnis. Begitulah yang dipikirkan Inter Milan ketika mengganti sponsor utama musim lalu. Kerja sama yang panjang (26 tahun) dengan Pirelli, bahkan Pirelli sudah identik dengan jersey Inter, berakhir karena kehadiran perusahaan kripto bernama Socios.com.
Pilihan Inter semata memang bisnis atau bahasa yang lazim saat ini: cuan. Bersama Socios.com, pendapatan Inter melejit. Dari yang semula hanya disokong EUR 10 juta (Rp154,5 miliar) per musim oleh Pirelli naik dua kali lipat menjadi EUR 20 juta (Rp308,7 miliar) karena suntikan dana Socios.com.
Efeknya, seperti dilaporkan La Gazzetta dello Sport, pemasukan Inter selama kuartal pertama musim lalu naik 20 persen. Bertolak belakang dengan musim sebelumnya (2020–2021) ketika klub berjuluk Nerazzurri tersebut merugi sampai EUR 245,6 juta (Rp3,79 triliun).
Pertimbangan yang sama dilakukan Atletico Madrid dua bulan lalu ketika menyudahi ikatan dengan Plus500 setelah delapan tahun. Sebagai gantinya, jersey Atletico musim depan bakal berhias nama perusahaan kripto WhaleFin di bagian dada.
Klub asal ibu kota Spanyol itu wajar tergiur dengan WhaleFin. Jika dibandingkan dengan Plus500, angka sponsorship naik hampir tiga kali lipat. Dari yang semula hanya mendapatkan kucuran EUR 15 juta (Rp231,5 miliar) plus bonus dalam semusim, Los Colchoneros telah dijanjikan EUR 42 juta (Rp648,4 miliar) mulai musim depan. Kerja sama berlangsung selama lima musim ke depan.
Selain Atletico, WhaleFin menggandeng juara Liga Champions 2020–2021 Chelsea. Bedanya, WhaleFin tidak menempel ke bagian dada jersey Chelsea. Sebab, Three yang sempat ingin angkat kaki dari Chelsea setelah kaitan pemilik lama Roman Abramovich dengan oligarki Rusia ternyata memilih bertahan.
Sebagai win-win solution, WhaleFin mendapat tempat sebagai sponsor di bagian lengan Chelsea untuk menggantikan Hyundai yang pergi akhir musim lalu. Per musim, WhaleFin mengucurkan GBP 20 juta (Rp359,6 miliar).
Ketika bersama Hyundai, perusahaan otomotif asal Korea Selatan itu hanya menyuplai EUR 12 juta (Rp215,6 miliar) per musim.
Menurut Chief Executive Chelsea Guy Laurence, keuntungan yang bisa didapatkan dari kemitraan dengan WhaleFin bukan melulu dana, melainkan juga potensi pangsa pasar lebih luas.
”Cakupan platform mereka secara global memiliki kemampuan untuk tidak hanya berbicara tentang ratusan juta fans setia Chelsea di seluruh dunia, melainkan juga miliaran orang yang menyaksikan Premier League setiap musim,” beber Laurence. (ren/c19/dns/jpg)
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman