PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Laga berat nan dramatis mewarnai pertandingan antara tim putra SMA Kalam Kudus melawan SMA Dharma Loka dalam Honda DBL Riau Series 2016 di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Sabtu (5/3) malam. Pada pertandingan yang sarat emosi tersebut SMA Dharma Loka nyaris terjungkal di 3 detik kuarter terakhir hingga Ricky Chandra menyamakan kedudukan menjadi 29-29 melalui freethrow.
Inilah pertandingan pertama dalam gelaran Honda DBL sejak 2008 lalu di Pekanbaru yang diputuskan wasit untuk penambahan babak overtime.
Di kuarter pertama kedua tim masih bermain imbang dengan skor 5-5. Namun di kuarter kedua SMA Dharma Loka yang diasuh Dewit unggul tipis 10-9 atas SMA Kalam Kudus di bawah asuhan pelatih Alvindo.
Rotasi yang kurang tepat di kuarter ketiga, justru membuat SMA Dharma Loka tertinggal jauh dengan skor 16-22. Bahkan mereka terus tertinggal 2 menit terakhir kuarter empat.
Perang yel-yel penambah semangat dari penonton juga mewarnai pertandingan. Hasilnya, mereka berhasil memperkecil ketertinggalan mereka dari SMA Kalam Kudus dengan skor 28-29. Free throw yang didapatkan kedua tim di detik-detik terakhir tidak mampu dimaksimalkan menjadi poin.
Hingga Ricky yang memanfaatkan bola rebound berupaya melesakkan dua poin tetapi justru dilanggar pemain lawan. Free throw pertama yang dilakukan Ricky justru gagal yang membuat para pendukung mulai panik. Beruntung free trhow kedua berhasil dimaksimalkan hingga skor menjadi 29-29.
Di babak over time,lagi Ricky yang tepat berulang tahun ke 17 tersebut menjadi pahlawan bagi timya. Tree point yang dilesakkankannya membuat mereka unggul 33-29. Kemenangan ini semakin sempurna setelah Ricky memberikan operan yang berbuah poin oleh rekannya, skor 35-29 menjadi akhir yang dramatis.
Usai laga, pelatih SMA Kalam Kudus terhadap timnya. Menurutnya faktor mental dan kurang maksimal dalam melakukan finishing membuat timnya gagal meraih kemenangan yang sudah ada di depan mata. ‘’Kita bangga kepada pemain. Hanya saja secara keseluruhan finishing masih belum maksimal dan mental pemain juga kurang bagus di laga awal,’’ ujar Alvindo.
Berbeda dengannya, pelatih SMA Dharma Loka, Dewit justru menganggap keberuntungan sedang berada di pihak mereka. Sebab ia sempat sudah mengikhlaskan kekalahan di 62 detik tersisa. ‘’Saya tadi sudah pasrah, tetapi anak-anak ingin meraih kemenangan di partai perdana. Rotasi tim di kuarter keempat juga pas. Kemudian pemain yang awalnya bermain jelek justru didetik-detik terakhir bermain bagus dan termotivasi,’’ beber Dewit.
Sementara dipertandingan lainnya, Putra SMAN 6 Pekanbaru berhasil mengalahkan SMAN 1 Pasir Penyu dengan skor 30-20. Dua SMA Cendana justru meraih hasil berbeda, SMA Cendana Pekanbaru kalah SMAN 1 Rengat dengan skor 10-22.
Sedangkan SMA Cendana Mandau meraih kemenangan atas SMAN 2 Pekanbaru dengan skor 31-18. Putra SMAN 1 Bangkinang juga meraih kemenagan tipis atas SMAN 9 Pekanbaru dengan skor 26-23.(luk)