DOHA (RIAUPOS.CO) – Jepang fenomenal. Tim berjuluk Samurai Biru yang awalnya tidak dianggap mampu membuktikan diri dengan berhasil menaklukkan dua raksasa Eropa mantan juara dunia, Jerman dan Spanyol di fase grup Piala Dunia 2022. Hal ini tentu jadi peharian khusus bagi lawan berikutnya, Kroasia agar jangan pernah meremehkan wakil Asia tersebut.
Sekalipun tampil gemilang, bahkan sukses menjadi juara Grup E, penyerang Jepang Takuma Asano menyatakan timnya belum mencapai apa pun. Pemain sayap Jepang ini mencetak gol kemenangan yang mengagumkan ketika Samurai Biru menumbangkan Jerman.
“Kini saya merasa ini adalah Piala Dunia yang hebat. Tapi kami belum mencapai apa pun. Jadi jujur saja, menurut saya semuanya baru dimulai dari sekarang,” kata Asano.
Berbeda dengan Asano, gelandang serang Daichi Kamada yang menjadi starter dalam ketiga pertandingan fase grup malah beranggapan bahwa fakta timnya keluar dari ‘Grup Neraka’ sebagai juara grup adalah bukti bahwa mereka bisa mengalahkan siapa pun.
“Kami berhasil menjuarai grup yang sangat sulit ini. Kami melaju ke babak berikutnya sebagai pemuncak grup, sedangkan Kroasia melaju sebagai runner-up. Mereka memiliki banyak pemain bagus, dan mereka tim yang bagus,” ujar Daichi Kamada.
“Tapi tim kami juga hebat, jadi saya pikir kami memiliki peluang besar untuk menang,” sambung Kamada.
Kroasia sendiri mengaku terkejut oleh apa yang sudah dilakukan Jepang selama fase grup, terutama setelah mengalahkan Jerman dan Spanyol, di mana dalam dua laga tersebut persentase penguasaan bola Jepang hanya 26 persen dan 17 persen. Fakta ini membuat pasukan Vetreni ( sebutan Kroasia) tidak akan meremehkan Samurai Biru.
“Mereka telah membuktikan bahwa nama besar itu bukan segalanya. Sebaliknya, keteguhan hati dan keberanian yang lebih penting. Mereka pantas mendapatkannya dan menunjukkan kualitasnya,” kata gelandang Kroasia, Lovro Majer.
Kroasia yang runner-up Piala Dunia 2018 mungkin lebih difavoritkan memenangkan laga ini, tetapi Majer menyatakan fakta Jepang bisa menumbangkan Jerman dan Spanyol adalah pesan bahwa mereka adalah musuh yang tangguh.
“Jika saat ini Anda meremehkan orang, maka akan menjadi bumerang bagi Anda,” kata Majer.
“Semua orang memainkan sepakbola yang bagus. Kami sudah menyaksikan banyak kejutan dalam Piala Dunia ini,” ujarnya.
Kroasia sendiri berkesempatan melanjutkan catatan bagusnya dalam babak knockout, yakni tak pernah kalah dalam fase 16 besar. Ini bisa menjadi asset dan sekaligus beban bagi Kroasia, sebagaimana halnya bisa menjadi tantangan dan kendala bagi Jepang.
Prediksi Starting XI
Jepang (3-1-3-3): Shuichi Gonda; Takehiro Tomiyasu, Shogo Taniguchi, Maya Yoshida; Junya Ito; Hidemasa Morita, Ao Tanaka, Yuto Nagatomo; Ritsu Doan, Daizen Maeda, Daichi Kamada
Kroasia (4-3-3): Dominik Livakovic; Josip Juranovic, Dejan Lovren, Joska Gvardiol, Borna Sosa; Mateo Kovacic, Marcelo Brozovic, Luka Modric; Andrej Kramaric, Marko Livaja, IvanPerisic
Skenario Pertandingan
Jepang masih akan mengandalkan serangan balik nan cepat yang mungkin menelan lagi korban besar ketika Samurai Biru yang bakal memasang formasi tiga bek tengah menghadapi Kroasia yang menurunkan tiga gelandang dan tiga penyerang dalam susunan pemainnya.
Tetapi kali ini Jepang bakal menghadapi tim yang memiliki pertahanan yang solid dan lini tengah berdisiplin tinggi yang menopang ketajaman lini serangnya. Kroasia berusaha mempertahankan rekor tak pernah kalah dalam babak 16 besar Piala Dunia, tapi sebaliknya Jepang berusaha menembus babak ini untuk pertama kalinya dalam kesempatan keempat yang bisa membuat mereka merasakan perempat final pertama dalam sebuah putaran final Piala Dunia.
Jepang tahu bahwa menghadapi Kroasia harus tangguh dalam bertahan dan tajam saat menyerang. Untuk itu pelatih Hajime Moriyasu memasang tiga bek tengah yang kemungkinan mengikutkan bek Arsenal Takehiro Tomiyasu setelah Ko Itakura mendapatkan kartu kuning kedua yang membuat pemain ini dikenai larangan satu pertandingan yang sayangnya dalam laga sepenting ini.
Tomiyasu akan bahu membahu bersama Shogo Taniguchi dan Maya Yoshida dalam melindungi penjaga gawang Shuichi Gonda dan menangkal invasi trisula Kroasia. Moriyasu agak dipusingkan oleh situasi cedera yang menyelimuti gelandang Stuttgart Wataru Endo dan Takefusa Kubo sekalipun bek kanan Hiroki Sakai sudah bisa ikut berlatih bersama skuad.
Yang jelas, dia akan memainkan dua gelandang Hidemasa Morita dan Ao Tanaka sebagai poros permainan tim yang berfungsi ganda melapis lini pertahanan dan menjadi penopang serangan trio Ritsu Doan, Daizen Maeda dan Daichi Kamada di sepertiga terakhir lapangan.
Sebaliknya pelatih Kroasia Zlatko Dalic tidak dihadapkan dengan masalah cedera sehingga cenderung mempertahankan starting lineup yang menahan seri tanpa gol Belgia dalam pertandingan terakhir Grup F.
Formasi bermain dan komposisi tim saat itu berhasil menangkal serbuan serangan Belgia dan sekaligus memberi ruang kepada pemain-pemain depan dalam menciptakan peluang yang empat di antaranya tepat sasaran.
Dalic tak memiliki alasan untuk mengubahnya saat menghadapi Jepang yang sukses menjinakkan tim eksplosif seperti Spanyol dan Jerman dalam fase grup lalu. Untuk itu Dalic akan memasang kembali trisula Andrej Kramaric, Marko Livaja dan Ivan Perisic yang disangka trio gelandang pimpinan kapten Luka Modric dalam formasi 4-3-3.
Sementara tim pertahanan akan kembali diisi kuartet Josip Juranovic, Dejan Lovren, Joska Gvardiol, dan Borna Sosa yang dalam tiga pertandingan terakhir relatif berhasil membuat nyaman penjaga gawang Dominik Livakovic.
Jika itu semua tak cukup tajam dalam membongkar pertahanan Samurai Biru dan tak cukup kuat dalam menangkal serangan Jepang, maka Dalic masih memiliki opsi di bangku cadangan yang bisa membuat Kroasia memupus impian mencapai perempat final putaran final Piala Dunia pertamanya.
Bahkan pemain-pemain seperti Bruno Petkovic, Mislav Orsic, Nikola Vlasic dan Mario Pasalic siap mengubah pendulum pertandingan ketika rencana permainan Dalic tak mencapai tujuan yang diinginkannya.
Sama-sama menurunkan tiga pemain depan yang berdiri sejajar di sepertiga terakhir lapangan menjadi jaminan laga ini sarat dengan adu serang tapi mungkin tak akan berakhir dengan hasil seri.
Statistik dan Head to Head
Sejak 1977 Jepang sudah tiga berhadapan dengan Kroasia termasuk dua pertemuan putaran final Piala Dunia. Jepang menang 4-3 dalam pertemuan pertama pada laga persahabatan. Kroasia membalas dengan menang 1-0 pada fase grup Piala Dunia 1998. Kemudian pada fase grup Piala Dunia 2006 kedua tim seri 0-0.
Kroasia tidak terkalahkan dalam sembilan dari 10 pertandingan Piala Dunia terakhirnya. Satu-satunya kekalahan mereka terjadi dalam final Piala Dunia 2018 melawan Prancis ketika mereka kalah 2-4. Kroasia finis sebagai runner-up Grup F setelah mengumpulkan lima poin dari tiga pertandingan.
Jepang adalah juara Grup E dengan enam poin setelah mengalahkan Spanyol dan Jerman tetapi secara mengejutkan menyerah kepada Kosta Rika. Jepang belum pernah melewati babak 16 besar Piala Dunia setelah tumbang pada 16 besar Piala Dunia 2002, 2010, dan 2018.
Kroasia tidak pernah kalah dalam i babak 16 besar. Mereka mengalahkan Rumania 1-0 pada Piala Dunia 1998 dan menang adu penalti melawan Denmark empat tahun lalu. Jepang tidak akan diperkuat bek tengah Kou Itakura yang terkena larangan bermain karena mendapat dua kartu kuning selama fase grup. Dia adalah satu dari tiga pemain yang selalu menjadi starter dalam skuad Jepang.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman