RIYADH (RIAUPOS.CO) – Mantan kapten Liverpool, Jordan Henderson, membantah laporan bahwa dia menghasilkan 700.000 poundsterling (Rp13,4 miliar) per minggu di Al Ettifaq.
Henderson pindah ke Liga Pro Arab Saudi musim panas ini, bergabung dengan mantan rekan setimnya di Liverpool sekaligus menjadi pelatih Al Ettifaq, Steven Gerrard.
Alhasil, Henderson mengakhiri kerja sama selama 12 tahun dengan Liverpool, setelah dia mengangkat trofi Liga Inggris dan Liga Champions sebagai kapten klub Merseyside.
Namun, langkah tersebut diiringi reaksi negatif yang signifikan, terutama dari komunitas LGBTQ+. Arab Saudi menerapkan undang-undang LGTBQ+ yang ketat, dan hubungan sesama jenis adalah ilegal di negara tersebut.
Setelah kesepakatan itu dikonfirmasi, kelompok penggemar LGBT+ Liverpool, Kop Outs, menyatakan: "Seseorang yang memilih untuk mendukung kami, kini memilih untuk mendukung penindas kami."
Masalah lain seputar transfer tersebut adalah banyaknya uang yang dilaporkan diperoleh Henderson saat bermain untuk Al Ittifaq.
The Athletic menggambarkan tawaran kontrak itu sebagai 'mengubah hidup', bahkan Daily Mail mengutip angka lebih dari 700.000 poundsterling per minggu - hampir empat kali lipat dari nilai kontraknya yang dilaporkan sebesar 190.000 poundsterling (Rp3,6 miliar) per minggu di Liverpool.
Namun, Henderson membantah klaim tersebut. Meskipun dia mendapat 'uang banyak' di Arab Saudi, angka sebenarnya kurang dari 700.000 poundsterling. Jordan Henderson membantah klaim kontrak Al Ettifaq
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan The Athletic, Henderson menyatakan: "Tidak (bukan 700.000 poundsterling). Saya berharap demikian (tertawa). Tidak, sejujurnya, angka tersebut tidak benar.”
“Tetapi, sekali lagi, hal ini juga berdampak baik bagi kami secara finansial. Saya tidak mengatakan bahwa hal tersebut tidak berhasil, dan saya tidak mengatakan, 'Oh, saya tidak memiliki banyak uang', karena ini adalah uang yang banyak dan itu adalah kesepakatan yang bagus. Tapi, bukan angka yang dilaporkan. Bukan.”
"Stevie (Steven Gerrard) tidak pernah menyebutkan uang (selama pembicaraan). Semua yang saya bicarakan dengan Stevie adalah sepak bola dan proyeknya. Dan, dia sebenarnya mengatakan dia tidak ingin terlibat dalam masalah uang apa pun."
Orang-orang akan melihat klub ini datang dengan banyak uang, dan dia langsung berkata, 'Ya, saya pergi'. Padahal kenyataannya, hal itu tidak terjadi sama sekali.”
“Orang bisa percaya atau tidak, tapi dalam hidup dan karier saya, uang tidak pernah menjadi motivasi.”
“Jangan salah paham, kalau pindah, kesepakatan bisnisnya harus ketat. Harus punya finansial, harus merasa diinginkan, harus merasa dihargai. Dan, uang adalah bagian dari itu. Tapi, itu tidak benar. Itu satu-satunya alasan," tutupnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
