(RIAUPOS.CO) -- Frank Lampard “pulang” ke Chelsea setelah melewati jalan yang berliku. Sempat dirumorkan pengumumannya menjadi tactician The Blues, julukan Chelsea, tertunda gara-gara Instagram dan Facebook down, hingga blunder situs resmi mantan klubnya Derby County yang sudah menyebutnya sebagai pelatih Chelsea.
Maka kemarin WIB (4/5), Lampard benar-benar pulang ke “rumah” yang 13 tahun telah mengubahnya dari bukan apa-apa, menjadi superstar. Ya, Frankie, sapaan karib Lampard, resmi menukangi Chelsea untuk tiga musim ke depan. ‘’Semua tahu betapa cintanya saya kepada klub ini (Chelsea). Kami sudah berbagi sejarah bersama. Namun, kini pekerjaan sudah ada di tangan saya,’’ ucap Lampard yang meninggalkan Chelsea musim panas 2014 lalu itu.
Satu yang Lampard inginkan setelah dia kembali lagi di London Cobham, sebutan kamp latihan Chelsea. ‘’Saya ingin membawa kesuksesan lebih besar lagi, saya tak sabar memulainya musim ini,’’ lanjut Lampard. Tidak malah sebaliknya. Persis seperti arti kesialan di balik nomor 13.
Faktanya, selain membela klub London Barat itu selama 13 musim, Lampard pun sudah mempersembahkan 13 trofi juara selama berstatus sebagai pemain Chelsea. Termasuk dua trofi juara Eropa, satu trofi Liga Champions 2011–2012 dan satu trofi juara di Liga Europa 2012- 2013.
Selain itu, Lampard juga jadi tactician ke-13 Chelsea selama di era Roman Abramovich. Atau, pelatih kesepuluh yang dikontrak penuh bukan sebagai pengganti. Lampard tak takut jika gagal pada musim pertamanya. Seperti Ole Gunnar Solskjaer yang gagal membawa Manchester United bisa main di Liga Champions musim depan pada tahun pertama eranya.
Dengan label juara bertahan Liga Europa, tantangan pertama Lampard adalah kembali di Liga Champions dengan maksimal. Di Premier League, tantangan bagi Pemain Terbaik Premier League 2004-2005 itu tetap mempertahankan Chelsea finis dalam zona Liga Champions. Tapi trofi lainnya di Piala FA dan Piala Liga tetap tak boleh dilupakan.
Larangan beraktivitas dalam dua jendela transfer musim 2019–2020 jadi handicap-nya. Dengan tak boleh menambah kekuatan pada bursa transfer musim panas 2019, dan pada musim dingin 2020, maka di sinilah kecerdikan Lampard diuji. Meski begitu, Direktur Chelsea Marina Granovskaia siap mendukung musim pertama Lampard sebagai pelatih Premier League ini.(ren/eca)
Laporan JPG, London