LONDON (RIAUPOS.CO) – Graham Potter baru menyadari bahwa skuad utama Chelsea terlalu besar. Perekrutan konyol The Blues di bursa transfer musim dingin pada Januari 2023 ditengarai menjadi penyebabnya, bahkan kehadiran pemain itu membuat ruang ganti tak muat.
Fans The Blues kemudian menyalahkan Mykhailo Mudryk, salah satu petinggi Chelsea dalam urusan transfer pemain. Ancaman mereka makin masif setelah The Blues dipermalukan Aston Villa pekan lalu.
Fans Chelsea menilai penandatanganan Mudryk dalam bursa transfer tidak berhasil musim ini. Situasi itu membuat The Blues terlalu ‘gemuk’ dan tak dapat bersaing dengan para rival.
Pierre-Emerick Aubameyang adalah salah satu pendatang baru yang tidak berhasil di Stamford Bridge, di mana sang striker bergabung dengan Thomas Tuchel walau pelatih asal Jerman itu pergi beberapa minggu kemudian.
Striker itu jelas putus asa untuk kembali ke Barcelona, klub yang telah dilarang melakukan kegiatan transfer pemain menyusul larangan UEFA. Karena itu, tak mengherankan apabila Aubameyang senang mengunggah status kepergian Potter di aktivitas media sosialnya.
Menurut Athletic, Chelsea berisikan skuad hingga 40 pemain, termasuk pemain cedera. Dan, itu menyebabkan ruang ganti tidak memiliki cukup ruang, dan beberapa pemain harus bersiap-siap di koridor tempat latihan Cobham.
Teater media di dalam lapangan juga sangat padat untuk rapat tim, sehingga beberapa harus duduk di lantai saat pelatih berbicara kepada mereka. Setiap pemain dalam skuad percaya bahwa mereka cukup baik untuk menjadi anggota tim utama The Blues, sehingga sulit bagi Potter untuk menjatuhkan salah satu dari mereka.
Situasi itu membuat Potter tidak bisa mengirim pemainnya untuk berlatih dengan tim cadangan, yang membuatnya memiliki banyak pemain untuk diajak bekerja sama. Bahkan, mantan pelatih Brighton itu dapat mengadakan pertandingan 11vs11 dalam Latihan. Dia juga bisa menggelar pertandingan 9vs9. Tujuannya tentu saja agar semua orang terlibat.
Laporan tersebut mengklaim bahwa pria berusia 47 tahun itu disebut oleh beberapa orang sebagai 'Harry' atau 'Hogwarts' karena nama belakangnya. Dengan situasi seperti itu, tidak heran Potter kesulitan mendapatkan hasil untuk mempertahankan pekerjaannya, dan sangat sedikit pemain yang secara terbuka mendoakannya dengan baik sejak saat itu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman