DOHA (RIAUPOS.CO )- Polandia akan menjadi batu sandungan bagi Prancis di babak 16 Besar Piala Dunia 2022. Dalam petandingan yang akan digelar di Stadion Al Thumama, Doha, Ahad (4/12/2022) dan disiarkan langsung oleh SCTV pukul 22.00 WIB, ini, Prancis memang tetap diunggulkan. Namun Polandia tetap punya potensi untuk menyingkirkan sang juara bertahan tersebut. Adu tajam antara dua bomber berbeda umur, Kylian Mbappe dan Roberts Lewandowski, juga menarik untuk disimak.
Sebagai juara bertahan, Prancis sudah berhasil keluar dari “kutukan” juara bertahan yang dalam beberapa edisi terakhir Piala Dunia selalu tersingkir di penyisihan grup. Prancis pun tetap difavoritkan sebagai salah satu kandidat juara karena memiliki tim yang solid dan skuad yang dalam meski ditinggal cedera beberapa pemain andalannya.
Les Bleus malah menjadi tim pertama yang berhasil lolos dari fase grup dengan status juara bertahan sejak edisi Piala Dunia 2006. Sebelumnya, 3 negara yakni Italia, Spanyol, dan Jerman langsung tersingkir di babak grup ketika datang ke Piala Dunia 2010, 2014, dan 2018 melalui predikat juara bertahan.
“Kami sebenarnya bisa menyamakan kedudukan melawan Tunisia, tetapi gol dianulir. Kami sudah mencapai target, dan sekarang putaran kedua akan segera dimulai,” ucap Deschamps, merujuk pada kekalahan Prancis dari Tunisia dengan skor 0-1 pada laga pemungkas fase grup, Rabu (30/11), seperti dikutip laman resmi FIFA.
Prancis yang saat itu sudah dipastikan lolos ke babak kedua memang menurunkan beberapa pemain yang belum dapat peran utama di dua pertandingan sebelumnya. Deschamps sendiri dikritik karena diduga sengaja melepas pertandingan tersebut.
Dari sisi rekor pertemuan, Les Bleus memang lebih unggul. Dari 16 kali pertemuan di semua ajang, Ayam Jantan meraih total 8 kemenangan. Hasil maksimal tersebut di antaranya dipetik dalam babak kualifikasi Piala Eropa 1968 Grup 7. Prancis unggul 2-1 dalam pertemuan pertama di Stadion Parc des Princes, Paris. Mereka kembali menang dengan skor 4-1 pada laga kedua yang berlangsung di Stadion Dziesi ciolecia, Warsawa.
Sedangkan Polandia menghancurkan Prancis sebanyak 3 kali dalam pertemuan selama ini. Yang paling berkesan ialah bentrok di Piala Dunia 1982 Spanyol. Duel Polandia kontra Prancis tersaji untuk perebutan peringkat 3 di Stadion José Rico Pérez, Alicante. Dalam partai yang berlangsung cukup ketat itu, Biało-czerwoni (julukan Polandia) menyudahi perlawanan Les Bleus lewat skor akhir 3–2. Polandia akhirnya meraih posisi 3 untuk keduakalinya selain edisi Piala Dunia 1974 di Jerman (Barat).
Mengingat memori 40 tahun silam, Biało-czerwoni yang sekarang dibesut Czeslaw Michniewicz mempunyai peluang untuk kembali mengulangi torehan yang sama atas Prancis, sekaligus menghentikan langkah sang juara bertahan.
“Lolos babak 16 besar merupakan pencapaian yang luar biasa bagi kami. Ini laga sulit melawan Prancis, kami harus tetap fokus. Saya tahu itu bukan penampilan terbaik kami (melawan Argentina, red),” kata Robert Lewandowski, tulang punggung Polandia di lini depan, yang juga kapten tim, seperti dilansir Daily Mail.
“Tetapi jika kami mempersiapkan diri dengan lebih baik, jika kami dapat memperbaiki yang tidak berhasil hari ini, dan jika kami memberikan segalanya, kami pasti bisa menciptakan peluang,” tegas bomber Barcelona tersebut.
Prancis berpotensi menampilkan skuad utama di lini serang yang diisi Antoine Griezmann, Ousmane Dembélé, Kylian Mbappe, dan Olivier Giroud. Sedangkan lini tengah dapat kembali ditempati Aurelien Tchouameni serta Adrien Rabiot. Mereka akan menguji ketangguhan Wojciech Szczesny dalam mengawal gawang Polandia.
Polandia sendiri diprediksi tetap memasang duet Robert Lewandowski dan penyerang muda Karol Swiderski. Namun selain mereka, masih ada para penyerang yang lumayan bagus, seperti Arkadiusz Milik yang pernah begitu tajam di Napoli dan kini bermain di Juventus. Lalu ada mantan bomber Genoa, AC Milan, dan Hertha Berlin yang kini membela Salernitana, Krzysztof Piatek. Jika pertahanan Prancis yang dikomandoi Raphael Varane dkk lengah, maka malapetaka akan terjadi pada Prancis.(hbk)
Laporan JPG, Doha