MANCHESTER (RIAUPOS.CO) -- Jose Mourinho akan kembali ke Old Trafford untuk menghadapi mantan klub yang sudah memecatnya. Pelatih asal Portugal itu datang bersama Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Kamis (5/12). Melihat momentum yang ada, sangat terbuka peluang dia membawa Spurs merebut tiga poin dari Manchester United di rumah lamanya.
Mourinho melatih MU dari 2016, dan dipecat pada Desember 2018. Dia kemudian digantikan Ole Gunnar Solskjaer, yang masih bertahan hingga sekarang.
Mourinho sempat mengganggur setelah dipecat MU, sebelum diangkat sebagai manajer Tottenham pada November 2019. Dia menggantikan Mauricio Pochettinio yang dipecat. Mourinho bahkan sukses melalui tiga laga pertamanya bersama Tottenham dengan kemenangan.
Sementara itu, setelah sempat membangkitkan optimisme para pendukung MU di awal-awal kepelatihannya, hingga memunculkan jargon 'Ole's at the Wheel', situasi Solskjaer kini cukup kontras. Dia diyakini sudah berada di tepi jurang pemecatan.
MU tanpa kemenangan dalam tiga laga terakhirnya di semua kompetisi. MU juga cuma menang dua kali dalam sembilan laga terakhirnya di Premier League.
Jika sampai kalah dari Tottenham-nya Mourinho, tekanan terhadap Solskjaer bakal semakin besar. Mampukah dia menghindarinya?
Itu tidak bakal mudah. Tottenham di tangan Mourinho seolah memiliki wajah berbeda. Mereka sepertinya selalu mampu mencetak gol lebih banyak daripada lawan.
Melawan West Ham dan Bournemouth, juga Olympiakos di Liga Champions, gawang Tottenham selalu dibobol dua gol oleh lawan-lawannya. Namun, pasukan Mourinho tetap sanggup memenangi semuanya.
Mourinho memiliki in-game management yang hebat. Dia sekarang juga punya skuad yang berkualitas. Termasuk di antaranya adalah sang bomber Harry Kane, juga Dele Alli dan Son Heung-Min yang sedang bagus-bagusnya.(jpg)