JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Marc Marquez mengakui, pendekatan yang dilakukannya dan Honda sepanjang paruh pertama musim 2023 tidak tepat.
Setelah tiga musim beruntun terus mengalami kesulitan dengan performa motor, Honda memulai musim ini dengan harapan bisa bersaing memperebutkan gelar juara dunia. Itu setelah Marquez kembali ke kondisi fit.
Namun, pembalap Spanyol itu justru mengalami salah satu musim tersulit sepanjang kariernya.
Juara dunia delapan kali ini memang tampil bagus di kualifikasi dan kompetitif dalam balapan. Namun, akibat terlalu memaksakan diri menggeber motor sampai limit mengakibatkan pembalap Spanyol itu kembali terbebat cedera.
Marquez, yang mundur diri dari Grand Prix Jerman dan Belanda, menjelaskan kondisi cederanya menjelang GP Silverstone.
"Di Assen (GP Belanda) setelah sprint race, saya memutuskan untuk mundur atas saran dokter juga. Saya punya waktu memulihkan kondisi selama musim panas."
"Pergelangan kaki dan kaki kanan masih belum berfungsi seperti yang saya inginkan. Di sini, di Silverstone, kami akan mencoba mencari ritme."
Marquez kemudian memaparkan apa yang disebutnya pendekatan yang kurang tepat di paruh pertama musim ini.
"Honda terus bekerja keras," kata Marquez dilansir Crash.
"Mereka melakukan uji coba dengan (Stefan) Bradl di Jerez. Saat ini, pihak pabrikan Jepang memutuskan, saya akan memulai (paruh kedua musim) dengan motor yang sama seperti di Assen."
"Kemudian akan ada sedikit upgrade, di antaranya paket aero kecil yang tidak akan kami homologasi saat ini. Saya memutuskan karena alasan teknis. Karena kami memiliki banyak hal yang harus dilakukan."
"Sepanjang jeda musim panas aku punya waktu untuk memikirkan semuanya. Kesimpulannya adalah, pendekatan kami pada paruh pertama musim ini tidak tepat."
"Kami mencoba memenangkan balapan, untuk memperebutkan gelar juara. Namun kami tidak siap. Kami harus bekerja sama agar lebih siap untuk musim depan."
"Bagian kedua musim ini, saya akan melakukan pendekatan dengan cara lain. Saya akan mencoba untuk lebih realistis. Kami akan bekerja sama untuk meningkatkan proyek ini."
Mengenai masa depannya, Marquez diperkirakan tetap bersama Honda sampai kontraknya habis di akhir 2024.
Bukan berarti berganti pabrikan tidak bisa dilakukan, karena Alex Rins berhasil keluar dari kontrak dengan Honda untuk bergabung dengan Yamaha.
Namun, Marquez tetap berkomitmen untuk tetap bersama pabrikan asal Jepang tersebut karena ia mengincar gelar juara ke-9.
"Tahun depan aku masih terikat kontrak dengan Repsol Honda. Targetnya adalah meningkatkan performa motor dan di melakukan tes di Misano."
"Saya tidak pernah mendengar kalimat (dari tim Repsol Honda) '"tunggu saja tahun 2023 karena 2024 masih satu tahun lagi". MotoGP adalah perubahan yang konstan. Jika ingin tampil baik pada 2024, kami harus memulainya pada 2023."
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi