HOHENSTEIN-ERNSTTHAL (RIAUPOS.CO) -- Tidak ada yang meragukan konsisten Marc Marquez di Sachsenring, Jerman. Dia menjadi penguasa MotoGP dalam enam musim terakhir. Bahkan tiga musim sebelumnya, rider Spanyol itu juga mendominasi Moto3 dan Moto2. Total, sembilan musim beruntun dia selalu finis terdepan.
Satu kemenangan lagi akhir pekan ini akan menggenapi dominasi juara dunia 7 kali tersebut. ”Saya sangat termotivasi setelah tiba di salah satu sirkuit favorit saya,” ujar Marquez dikutip Paddock Talk. Rider 26 tahun itu berhasrat kembali memimpin balapan di sirkuit yang menawarkan 14 tikungan tersebut.
Tetapi, ada angin perubahan yang bakal mengarah ke Sachsenring. Aroma perlawanan dari para pesaingnya kian kental. Yang paling berpotensi mengganjal laju Marquez adalah dua pembalap penunggang Yamaha, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales.
Fabio boleh saja menyandang status sebagai seorang rookie musim ini. Tetapi, performa dia sepanjang musim teramat menjanjikan. Tiga kali menyabet pole position plus sekali nyaris menjadi juara di GP Belanda menjadi prestasi terbaiknya menjelang jeda musim panas kali ini.
Sedangkan Vinales, pembalap tim pabrikan Yamaha itu tengah bangkit. Dari delapan balapan musim ini, dia tiga kali gagal finis. Namun apa yang dia perlihatkan di sirkuit Assen pekan lalu menjadi salah satu pembuktiannya. Dia memecahkan telur kemenangan setelah GP Australia 2018.
Yamaha memang sedang tangguh-tangguhnya dalam dua balapan terakhir. Quartararo yang membawa bendera Petronas Yamaha SRT memberikan perlawanan terbaiknya sejak sesi latihan bebas hingga kualifikasi. Quartararo bahkan secara beruntun menjadi pemegang pole position, di GP Barcelona dan GP Belanda.
Satu hal yang perlu digarisbawahi adalah perlawanan yang ditunjukkan Quartararo berlangsung dengan kondisi timpang. Awal Juni lalu, rider Prancis itu baru melewati operasi arm pump lengan kanannya. Di tengah masa recovery selama dua pekan terakhir, dia mampu tampil sangar.
Datang ke Sachsenring, Quartararo mendapatkan keuntungan terkait karakteristik sirkuit sepanjang 3,671 kilometer. Sebab, dari 14 tikungan yang tersaji, 10 di antaranya mengarah ke kiri. Situasi itu bakal mereduksi kinerja lengan kanannya yang terkadang masih terasa nyeri. "Sachsenring adalah tentang tikungan ke kiri. Jadi itu saya pikir akan sangat bagus secara fisik buat lengan saya," terangnya dikutip Crash.
Sachsenring sejauh ini belum berjodoh dengan Quartararo. Capaian terbaiknya yakni finis kesembilan saat tampil di Moto2 musim lalu. Saat itu, dia memulai balapan dari posisi ke-18.
Ancaman bahaya dari Quartararo tentu tidak boleh diremehkan Marquez dan Honda. Mereka memang menjadi penguasa sembilan musim MotoGP terakhir di Sachsenring. Tetapi, aroma perlawanan Yamaha ataupun tim lain patut diwaspadai.(nap)