VALENCIA (RIAUPOS.CO) - Marc Marquez sedang berada dalam persimpangan sulit dalam kariernya. Memilih bertahan bersama Honda dengan peluang meraih gelar juara dunia lebih kecil, atau mempertimbangkan tawaran Ducati yang dulu pernah ditolaknya.
Kontrak Marquez dengan Honda berlaku hingga akhir 2024. Sejak cedera parah pada 2020, juara dunia delapan kali di semua kelas tersebut lebih sering absen dari balapan. Berbagai cedera dialaminya, mulai dari patah tulang lengan, pandangan mata ganda, dan yang terakhir adalah patah tulang ibu jari kanan.
Saat ini, dia sudah absen di tiga seri dan berencana kembali membalap di seri berikutnya di GP Prancis. Mantan rekan setimnya di Repsol Honda Jorge Lorenzo menyebut Marquez harus segera memilih keputusan yang tepat. Karena usianya sudah menginjak 30 tahun.
''Pada 2019, saat mereka (Honda) menawarimu kontrak GBP 20 juta per tahun (selama 4 tahun) dengan motor yang berpeluang besar memberi tambahan gelar, tentu saja itu sulit untuk ditolak,'' ungkap Lorenzo dilansir Crash.
''Apalagi kalau tawaran dari tim lain (Ducati) itu hanya seperlimanya.''
''Tapi sekarang, dia harus mengerti apa yang cocok dengannya: menerima tawaran Honda yang tentu saja angkanya sangat besar, atau Ducati yang secara kontrak jauh lebih kecil tapi memberikan potensi besar.''
''Ducati tidak perlu dia (Marquez) menang, tapi dia perlu mereka untuk memberinya kemenangan.''
''Di Borgo Panigale (markas Ducati), mereka selalu memberikan kontrak pendek dengan gaji kecil. Fokusnya adalah pada bonus yang besar,'' jelas Lorenzo.
''Gaji 10, 15, atau 20 juta (GBP) seperti dulu, sudah tidak ada lagi.''
Saat ini, adik Marquez, Alex bergabung dengan Ducati bersama Gresini setelah berpisah dengan Honda.
Paolo Ciabatti, sporting director Ducati, sudah beberapa kali menyatakan jika pihaknya lebih senang membibit rider-rider muda menjadi juara ketimbang membajak rider berpengalaman.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman