NEWCASTLE (RIAUPOS.CO) -- Perjalanan musim Liverpool mendekati titik akhir. Pada dua kompetisi yang masih diikuti nasib The Reds abu-abu. Di Liga Champions kans Jordan Henderson dkk menuju final menipis usai kekalahan 0-3 di tangan Barcelona Kamis (2/5) atau dua hari lalu.
Sedangkan di Premier League, Liverpool duduk di posisi kedua. Arau berjarak satu poin di belakang Manchester City (91-92). Untuk menjaga harapan menyalip City di dua matchweek tersisa, yang bisa dilakukan Liverpool adalah menyapu bersih pertandingan.
Dan pada matchweek 37 ini Liverpool akan bertandang ke St.James’ Park menghadapi Newcastle dini hari nanti (5/5) (siaran langsung RCTI/beIN Sports 1 pukul 01.45 WIB).
Melihat situasi pertandingan ini situasi sangat berkebalikan dengan Liverpool yang dalam tekanan. Newcastle sangat rileks. Jamaal Lascelles dkk memastikan diri lolos dari jeratan terdegradasi berkat kemenangan 3-1 atas Southampton di matchweek 35 (20/4) lalu. Sampai kemarin (3/5) The Magpies menduduki posisi 13 dengan poin 42.
Pelatih Newcastle Rafael Benitez kepada Mirror mengatakan tak bakal ada perubahan dari timnya menuju laga kandang terakhir versus Liverpool ini. Meski Benitez di masa lalu pernah punya ikatan emosional kuat dengan Liverpool. Tepatnya periode 2004-2010.
“Kami akan berusaha untuk menang, kami bermain di depan pendukung kami, dan kami ingin mempersembahkan yang terbaik. Kami akan berlaku profesional,” ucap pelatih yang meraih empat piala, termasuk trofi Liga Champions 2004-2005, selama di Liverpool itu.
Benitez sendiri juga dalam fase galau dengan masa depannya. Benitez yang kabarnya diiming-imingi gaji lebih besar serta kesempatan bermain di Liga Champions oleh raksasa Prancis PSG. Selain PSG, rival mereka Olympique Marseille pun kabarnya meminati Benitez.
Pemilik Newcastle Mike Ashley sendiri terus menunda pembicaraan perpanjangan kontrak dengan Benitez. Ikatan kerja pelatih kelahiran Madrid Spanyol itu dengan Newcastle akan purna pada 30 Juni mendatang. Para suporter Newcastle sudah bereaksi dengan menggelar petisi agar Benitez diperpanjang masa kerjanya.
Nah, sejak menangani Newcastle pada 2016 lalu Benitez mencatatkan rekor buruk jika bertemu mantan klubnya itu. Dalam empat pertemuan, Benitez tak pernah menang. Yakni dua seri dan dua kalah.
“Liverpool memiliki gaya permainan yang berbeda dengan Manchester City. Mereka (Liverpool, red) mengrontrol lawannya, berkekuatan fisik tangguh, suka berlari, dan pemain mereka punya kualitas untuk bertarung satu lawan satu,” ucap Benitez. “Mereka juga kaya variasi untuk bermain umpan pendek atau panjang,” tambah eks pelatih Real Madrid Castillla itu.
Benitez mencontohkan meski kalah melawan Barcelona akan tetapi secara keseluruhan pertandingan, Liverpool mendominasi alur distribusi bola. Namun seperti kata pelatih Liverpool Juergen Klopp, bintang dan kapten Barca Lionel Messi tak terhentikan.(dra/eca)
(Laporan JPG, Newcastle)