DOHA (RIAUPOS.CO) – Lolosnya Amerika Serikat (AS) ke babak 16 besar Piala Dunia Qatar menunjukkan bahwa darah muda dalam skuad asuhan Gregg Berhalter bisa kompetitif. Dengan rerata usia 25,2 tahun, skuad AS di Piala Dunia kali ini hanya kalah muda oleh Ghana yang punya rerata usia 24,7 tahun.
Dari 26 nama di skuad The Yanks, sebutan timnas AS, 14 di antaranya berusia di bawah 25 tahun. Nama-nama seperti bek kanan Sergino Dest; bek tengah Cameron Carter-Vickers; trio gelandang Tyler Adams, Yunus Musah, Weston McKennie; hingga Brenden Aaronson, Christian Pulisic, dan Timothy Weah dari kompartemen lini serang sekaligus pilihan starter Berhalter.
Darah muda The Yanks itulah yang menghadang jalan Belanda saat babak 16 besar mulai bergulir di Khalifa International Stadium, Al Rayyan, nanti malam WIB (siaran langsung SCTV/Indosiar/Vidio/Champions TV World Cup 1 pukul 22.00 WIB).
”Tim AS adalah tim dengan penuh energi. Pemainnya mampu menginvestasikan banyak energi di dalam setiap laga,” kata tacticus Belanda Louis van Gaal kepada NOS.
Atas dasar itulah, Van Gaal menyebut bahwa anak asuhnya harus siap diajak berlari oleh pemain AS.
”Mereka (AS) juga sangat fanatik dan tajam dalam menguasai bola. Kami harus melakukan segalanya untuk mengalahkan mereka,” imbuh pelatih yang membawa Belanda finis ketiga di Piala Dunia 2014 Brasil tersebut.
Kalau dibandingkan dengan AS, Oranje –sebutan Belanda– hanya memiliki segelintir pemain di bawah 25 tahun yang menjadi pilihan starting XI di Piala Dunia Qatar.
Yakni, bek Jurrien Timber (21 tahun/AFC Ajax) dan wide attacker Cody Gakpo (23 tahun/PSV Eindhoven). Nama terakhir menjelma sebagai mesin gol Oranje. Dalam tiga laga di fase grup, Gakpo yang diklaim sudah sepakat bergabung dengan Manchester United selalu menciptakan sebiji gol di setiap laga.
Masing-masing ke gawang Senegal (20/11), Ekuador (25/11), dan Qatar (29/11). Gakpo pun bisa menjadi mimpi buruk pertahanan AS.
”Kami harap dia (Gakpo) bisa meneruskan performa bagusnya untuk membawa kami melangkah jauh,” ucap gelandang Belanda Teun Koopmeiners kepada NU.nl.
Bagi Belanda, melewati AS bakal mengakhiri siklus comeback apes mereka ke Piala Dunia. Sebab, dua kali Oranje kembali ke Piala Dunia setelah absen atau pada edisi 1990 dan 2006, mereka selalu terhenti di 16 besar.
Sebaliknya, AS juga ingin mengakhiri penantian dua dekade gagal melepaskan diri dari 16 besar. Kali terakhir The Yanks bisa lolos dari 16 besar (ke perempat final) adalah pada edisi 2022 di Jepang dan Korea Selatan. Saat itu AS mengalahkan Meksiko 2-0 di 16 besar. AS sekaligus menjadi asa dan kebanggaan tersisa dari tiga tuan rumah Piala Dunia 2026. Dua host lainnya, Kanada dan Meksiko, sudah kandas di fase grup.
”Kami ingin pulang dengan hasil sebaik-baiknya. Kami ingin memberikan kebanggaan bagi para pendukung kami,” kata bek AS Tim Ream kepada AFP.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman
