NASIB BURUK MANTAN KIPER TIM NASIONAL

Sepakbola Indonesia Kacau, Kurnia Sandy Hilang Ingatan

Olahraga | Selasa, 27 Oktober 2015 - 01:48 WIB

Sepakbola Indonesia Kacau, Kurnia Sandy Hilang Ingatan
Menpora Imam Nahrawi saat menjenguk Kurnia Sandy di RSUD Sidoarjo, Minggu (25/10). (MIFTAKHUL FS/JAWAPOS)

Dunia sepakbola Indonesia yang kini sedang carut-marut, memakan korban. Mantan kiper nomor satu tim nasional Indonesi, Kurnia Sandy, kehilangan ingatan. Dia tak mengenali siapa pun di sekelilingnya, baik keluarganya sendiri maupun tetangganya.

Hati sang istri,  Ari Listiyowati, terkoyak Jumat malam (23/10) lalu. Padahal, mantan kiper nomor satu tim nasional Indonesia itu selama ini sangat akrab dengan tetangga di sekitar rumahnya. Sandy justru tampak linglung.

Baca Juga :Lama Dinanti, Vespa Elettrica Bertenaga Setrum Akhirnya Dikenalkan di Indonesia

Perempuan 37 tahun itu berusaha membesarkan diri. Dia lantas mengajak Sandy beristirahat. Apalagi sejak Rabu dini hari (21/10) badan Sandy meriang. Harapannya, esoknya kiper yang pernah berguru ke Italia bersama Primavera itu kembali ingat. Kembali mengenali semua yang memang selama ini dikenalnya.

Tapi, harapan tersebut pupus. Bukannya mengingat, pria 40 tahun itu justru bertambah linglung. "Saya lalu mengajaknya jalan-jalan agar dia segar kembali. Saya ajak makan bubur," ungkap Ari.

Sepanjang perjalanan, tak ada kata yang terucap dari mantan kiper Sampdoria tersebut. Pria 40 tahun itu lebih asyik memainkan sabuk pengaman yang dikenakannya. Seolah tidak ada orang di sampingnya. Seakan tidak ada yang mengajaknya ngobrol.

Ari lagi-lagi berusaha tenang. Sampai akhirnya, anak pertamanya, Shafira Nuril Izzah, pulang sekolah. Saat Zaza --panggilan Shafira Nuril Izzah-- menginjakkan kaki di rumah, Ari berusaha bertanya kepada Sandy tentang siapa yang datang. Pertanyaan yang bukannya menggelitik Sandy, tapi malah menggagetkan Zaza.

"Pi, ini siapa?" kata Zaza menirukan pertanyaan mamanya.

Gadis 17 tahun itu benar-benar bingung. Sebab, pertanyaan mamanya sangat aneh dan tidak lazim. Zaza baru menyadari kalau tidak ada yang salah dengan pertanyaan itu ketika Sandy tak langsung menjawab pertanyaan tersebut. Pelajar kelas 2 SMA Muhammadiyah 1 Sidoarjo itu baru sadar kalau papanya sakit.

"Akhirnya, memang ada jawaban. Tapi, responsnya sangat lambat. Sekitar 5 menit," ujar Zaza.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook