SURABAYA (RIAUPOS.CO) - Pengurus Besar Federasi Olahraga Petanque Indonesia (PB FOPI) menggelar kejuaraan nasional (Kejurnas) ketiga tahun ini. Kali ini Surabaya menjadi tuan rumahnya. 20 provinsi mengirimkan wakilnya. Itu membuktikan olahraga ini semakin diminati.
Kejuaraan dilakukan pada 30 Oktober hingga 4 November 2018 ini bertempat di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan mengambil tema “Satu Bosi Seribu Prestasi, Satu Boka Sejuta Saudara”. Deputi IV Kemenpora Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana didaulat membuka kejurnas.
Menurut Ketua PB FOPI Caca Isa Saleh, kejuaraan ini sebagai ajang untuk menambah jam terbang atlet. Sehingga terjadi pemerataan kualitas saat PON Papua 2020 digelar. Apalagi, pengurus daerah tampak sangat antusias menyambut kejuaraan ini. “Total ada 217 atlet dan 44 pelatih yang meramaikan kejurnas. Mereka dari 20 provinsi. Ini bagus untuk pemantapan kualitas atlet menuju PON Papua 2020,” ungkap Caca.
Jawa Timur sebagai tuan rumah mengirimkan peserta terbanyak, sebanyak 22 atlet, disusul kemudian Jawa Barat dan Banten dengan maaing-maaing 16 atlet. Sementara atlet paling sedikit dari Kalimantan Utara sebanyak tiga atlet. Provinsi lainnya peserta dari Aceh, Kalimantan Timur, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta, DI Jogjakarta, Sulawesi Selatan, Papua, Riau, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat.
Mereka bersaing menjadi yang terbaik di 11 nomor yang dipertandingkan. Mulai shooting man, shooting women double mix, single man, single women, double man, double women, double mix, triple man, triple women, triple mix one man and two women, dan triple mix two man and one woman.
“Di hari ketiga kejurnas, DKI mendominasi dengan meraih dua emas. Kemudian disusul Sulawesi Selatan dengan 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Lalu Aceh dengan 1 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Selanjutnya Jambi dengan 2 emas, dan 2 perunggu. Di bawahnya ada Banten dengan 1 emas dan 2 perunggu. Kemudian Riau buat kejutan dengan meraih 1 perunggu, “ ucapnya.(aga)