LIGA CHAMPION ASIA

Mengenal Sosok Qassem Soleimani, Patungnya Jadi Penyebab Laga Sepahan vs Al Ittihad Ditunda

Olahraga | Selasa, 03 Oktober 2023 - 18:24 WIB

Mengenal Sosok Qassem Soleimani, Patungnya Jadi Penyebab Laga Sepahan vs Al Ittihad Ditunda
ILUSTRASI (INTERNET)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pertandingan Sepahan vs Al Ittihad di ajang Liga Champions Asia ditunda gegara sebuah patung yang ditempatkan di depan pintu masuk ke lapangan pada Senin, (2/10).

Klub asuhan eks pelatih Tottenham Nuno Espirito Santo menentang keberadaan patung itu dan menolak meninggalkan ruang ganti hingga patung tersebut dipindahkan.


Usut punya usut, ternyata sosok patung di pintu masuk lapangan bukanlah berupa tokoh sembarangan bagi masyarakat Iran.

Padahal kurang lebih 60 ribu penggemar sudah berada di Stadion Naghsh-e Jahan di Isfahan, Iran, menunggu sepak mula.

Panitia penyelenggara tampaknya memiliki maksud tersendiri menempatkan patung Qasem Soleimani di laga kontra klub yang dimiliki pemerintah Arab Saudi, Al Ittihad.

Mengenal Qassem Soleimani

Qassem Soleimani (Qassim Suleimani, red) lahir di Kota Qom, Iran pada 11 Maret 1957, ia tumbuh dalam keluarga pedesaan miskin di provinsi Kerman tenggara Iran.

Keluarganya terbebani oleh pinjaman dari program modernisasi rezim Mohammad Reza Shah Pahlavi, Soleimani telah bekerja sejak usia muda untuk membantu melunasi hutang keluarga. 

Setelah Revolusi Iran berlangsung pada 1978-1979 dia bergabung dengan Garda Revolusi Iran.

Penempatan pertamanya adalah di Mahabad, kota yang sebagian besar penduduknya adalah etnis Kurdi di barat laut Iran, di mana dia membantu menekan separatis Kurdi.

Soleimani ambil bagian dalam perang delapan tahun Iran-Irak pada 1980 hingga 1988. Setelah perang, dia dipromosikan menjadi brigadir jenderal dan ditugaskan memimpin sebuah divisi militer untuk mengamankan wilayah tenggara Iran dari kartel narkoba.

Soleimani juga membantu Aliansi Utara Afghanistan dalam perlawanan terhadap kelompok Taliban yang muncul dan menguasai negara itu pada pertengahan 1990-an.

Pada Maret 1998, dia diangkat menjadi komandan Pasukan Quds, divisi elite dari Garda Revolusi Iran hingga 2020.

Ia bertanggung jawab melapor kepada pemimpin tertinggi Republik Islam Iran Ayatollah ali Khamenei.

Dalam masa kepemimpinannya, Pasukan Quds berkembang menjadi unit militer elit untuk perang rahasia dan ekspedisi serta kekuatan pendorong pengaruh geopolitik Iran.

Pasukan Quds teridentifikasi membantu Hizbullah di Lebanon, serta Hamas dan Islamic Jihad di Palestina.

Sosok Soleimani juga dituduh pihak barat menjadi penanggung jawab serangkaian milisi dan proksi di Timur Tengah termasuk di Irak, Lebanon, dan Suriah.

Meskipun menurut Iran hal yang dilakukannya adalah “Axis of Resistance” atau sesuatu yang disebut “Poros Perlawanan”.

Pasukan Quds dibawah pimpinan Soleimani memberi dukungan kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad yang saat itu diprotes warganya hingga unjuk rasa berubah menjadi perang saudara.

Pasukan Quds sangat berperan dalam perang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan bekerja sama dengan PMF (Pasukan Mobilisasi Rakyat) di Irak.

Atas jasa-jasanya, Soleimani menerima medali Order of Dhū al-Faqār dari pemimpin Iran Ali Khamenei pada Maret 2019.

Medali itu menjadikannya panglima militer pertama yang menerima penghargaan tersebut sejak revolusi tahun 1979.

Pada Oktober 2019, warga Irak turun ke jalan-jalan karena frustasi dengan ekonomi yang sulit dan meminta pemerintah mengundurkan diri.

Soleimani tampil menjadi aktor penting melalui pertemuannya dengan pejabat Irak demi mencegah penggulingan Perdana Menteri Adil Abdul Mahdi.

Namun, para demonstran Irak mulai melakukan protes terhadap campur tangan Iran dalam politik dalam negeri Irak, puncaknya konsulat Iran di Najaf, Irak dibakar massa pada akhir November 2019.

Situasi tersebut dibalas milisi PMF dengan menyerang pangkalan Irak yang menampung pasukan AS pada 27 Desember 2019.

Hal inilah yang akhirnya memicu serangkaian peristiwa yang semakin meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.

Pada 3 Januari 2020, Soleimani tiba di Bandara Internasional Baghdad, di mana dia disambut oleh wakil komandan PMF, Abu Mahdi al-Muhandis.

Kedatangannya ke Baghdad tampaknya sudah dipantau Barat, sebuah pesawat nirawak Amerika Serikat melepaskan rudal ke arah rombongan Iran-PMF, Soleimani dan Abu Mahdi tewas bersama dengan lima orang lainnya.

Setelah kematiannya, Soleimani dipromosikan secara anumerta menjadi Letnan Jenderal dan sosoknya dihormati seluruh warga negara Iran.

Panas Dingin Hubungan Arab Saudi dan Iran

Arab Saudi menetapkan Soleimani dan komandan senior Pasukan Quds lainnya, cabang operasi luar negeri Garda Revolusi Iran, sebagai teroris pada tahun 2018.

Arab Saudi meyakini bahwa Soleimani bertanggung jawab atas kegiatan regional Iran dan menuduh mereka melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Teluk, instalasi minyak Arab Saudi.

Arab Saudi juga menuduh Soleimani berperan dalam aksi pemberontak Houthi di Yaman yang telah menyerang kota-kota di Arab Saudi.

Liga Champions Asia musim ini merupakan pertama kalinya klub-klub Arab Saudi menyambangi Iran sejak 2016.

7 tahun terakhir tim-tim dari Arab Saudi menolak melakukan perjalanan ke Iran untuk mengikuti kompetisi olahraga internasional, dengan alasan keamanan yang tidak terjamin.

Hal itu dikarenakan peristiwa penyerangan kedutaan Arab Saudi di Teheran oleh kelompok garis keras dari Garda Revolusi Iran.

Sebelum Al-Ittihad yang batal tampil karena patung Jenderal Qassem Soleimani, klub Cristiano Ronaldo, Al-Nasr menjadi tim pertama yang bertanding di Iran dengan lancar.

Al-Nasr berhasil mengalahkan Persepolis beberapa waktu lalu dalam pertandingan yang tidak dihadiri penonton.

Bahkan, eks pemain Manchester United dan Real Madrid itu dipuja-puja layaknya dewa oleh para warga di Iran ketika timnya menuju ke hotel dan stadion.

Dalam keterangan resminya menanggapi pembatalan pertandingan oleh Al-Ittihad, Sepahan menyatakan akan mengajukan pengaduan ke AFC dan akan mengambil tindakan hukum yang diperlukan sesegera mungkin.


Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook