JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pasangan Greysia Polii, Apriyani Rahayu, mempersembahkan keberhasilannya meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 (2021) untuk ibu dan kakaknya yang telah meninggal.
"Medali emas ini bukan hanya impian Kak Greysia, tetapi juga saya. Medali emas ini untuk almarhum orang tua saya dan kakakku," kata Apriyani seperti dilansir dari laman Kemenpora.
Apriyani yang berasal dari Konawe, Sulawesi Tenggara, memang telah ditinggal oleh ibunya pada 2015. Apriyani disebut tak sempat menemani sang ibu di masa-masa akhir hidupnya. Saat itu, Apriyani sedang berlomba di Kejuaraan Dunia Junior di Lima, Peru. Apriyani turun di nomor ganda campuran bersama Fachriza Abimanyu dan meraih medali perunggu.
Dua tahun setelah itu, barulah Apriyani berpasangan dengan Greysia Polii yang jauh lebih senior. Dia menyatakan mendapatkan banyak hal positif dengan perempuan yang berjarak usia 10 tahun dengannya tersebut.
"Saya berpasangan dengan Kak Greysia empat tahun lalu. Perjalanan panjang, di mana saya belajar untuk mendewasakan diri. Hari ini kami mendapatkan semua, berkat dari Allah dan doa keluarga serta masyarakat Indonesia. Kami sangat senang dan bahagia,” kata Apriyani.
Sementara Greysia Polii menyatakan masih tak menyangka bisa meraih medali emas Olimpiade. Dia menyatakan, mereka hanya berupaya meraih poin demi poin sebelum akhirnya mengalahkan pasangan Cina, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.
"Saya tidak parcaya ketika shuttlecock out dan menjadi poin bagi kami di akhir game kedua. Sejujurnya saya masih tak meyangka menjadi juara Olimpiade. Kami hanya mencoba menang poin demi poin. Kami memang ingin membuat sejarah bagi bulutangkis, sejarah untuk indonesia," kata Greysia.
"Rasanya bercampur-aduk. Mungkin orang tak percaya kami, tapi kami percaya kami. Tuhan percaya kami. Korea dan Cina lawan yang kuat. Kami hanya mau memberikan yang terbaik untuk Indonesia."
Kemenangan tersebut membuat Greysia/Apriyani tercatat sebagai ganda putri pertama yang meraih medali emas Olimpiade bagi Indonesia. Masa depan Apriyani Rahayu pun masih cukup terbentang luas karena baru berusia 23 tahun. Sedangkan Greysia yang sudah berusia 33 tahun, hingga saat terakhir meraih emas Olimpiade, belum menjelaskan tentang masa depannya.
Sumber: Kemenpora/News/PBSI/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun