INGGRIS (RIAUPOS.CO) --Undian grup putaran final Piala Eropa 2020 di Bucharest, Rumania, Sabtu (30/11) menghasilkan grup neraka. Grup F, yang dihuni Portugal, Prancis, Jerman dan pemenang dari play-off jalur A (Bulgaria/Hongaria/Islandia/Rumania) menjadi tempat persaingan paling panas ketimbang grup lain.
"Ini grup yang sangat keras. Dihuni tiga juara turnamen internasional besar terakhir. Dua favorit juara dan satu kandidat. Kami harus meyakini peluang kami, dan ini sekaligus menjadi ujian kami" kata pelatih Portugal Fernando Santos seperti dikutip Reuters.
Jerman merupakan juara Piala Dunia 2014, Portugal kampiun Piala Eropa 2016 dan Prancis jawara Piala Dunia 2018.
"Ini grup maut. Pertandingan di Muenchen akan menjadi festival sepakbola. Ekspektasinya akan sangat tinggi. Bagi tim muda kami, ini akan menjadi tantangan sangat besar tetapi juga motivasi besar. Ini ganjaran dari menjuarai grup kualifikasi," kata juru taktik Jerman Joachim Low.
Sementara itu, nasib baik masih menaungi Inggris. The Three Lions terhindar dari lawan kuat dan ‘hanya’ bertemu runner-up Piala Dunia 2018 Kroasia dan runner-up Euro 1996 Rep Ceko. Satu lagi calon lawan Inggris di Grup D adalah pemenang jalur playoff C (Skotlandia, Norwegia, Serbia, dan Israel).
Lawan-lawan Harry Kane dkk ini tentu terbilang ringan jika dibandingkan konfigurasi Grup F.
"Dari dua tim yang sudah kami ketahui (Kroasia dan Rep Ceko, red), kami memiliki hasil bagus sekaligus buruk melawan mereka. Sementara menunggu hasil playoff, kami akan memperbaiki diri," ucap pelatih Inggris Gareth Southgate seperti dilansir Daily Mail.
Dalam setahun belakangan, tiga kali Inggris bertemu Kroasia. Pertemuan pertama terjadi di semifinal Piala Dunia 2018 dimana Inggris kalah 1-2 pada extra-time. Kemudian keduanya dipertemukan lagi di UEFA Nations League A. Hasilnya Inggris bermain seri tanpa gol di Rijeka Kroasia. Kemudian menang 2-1 di Stadion Wembley.
"Kami memang mengalahkan Kroasia di UEFA Nations League namun itu tak mengobati keseluruhan kekecewaan karena kalah di semifinal Piala Dunia. Namun kami senang dengan lawan-lawan yang kami hadapi," ujar Southgate.
Sedangkan Rep Ceko, dalam kualifikasi Euro 2020 Grup A skor pertemuan keduanya sama kuat. Di Wembley, Inggris berpesta dengan menang lima gol. Namun pada pertemuan kedua di Praha, Inggris kalah 1-2.
Dari jadwal yang sudah dirilis UEFA maka untuk matchday pertama Inggris di Grup D Euro 2020 mereka akan bertemu Kroasia (15 Juni). Lalu dilanjutkan bertemu pemenang playoff C (20 Juni). Dan di laga pamungkas bertemu Rep Ceko. Keuntungan Inggris semua laga dilangsungkan di kandang mereka, Stadion Wembley.
"Melawan Kroasia di laga pembukaan adalah jadwal yang brilian untuk para fans dan pemain. Kekuatan kami sangat kontras, Kroasia mayoritas berisi pemain berpengalaman sementara kami skuad muda yang masih berkembang,"tutur Southgate.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic dalam situs resmi UEFA mengatakan Inggris yang ditemuinya di Euro 2020 mendatang bukanlah Inggris di Piala Dunia 2018. Usia dan pengalaman para pemain Inggris makin matang dan tentu sudah berimprovisasi secara kemampuan.
"Mereka adalah tim yang fantastik saat ini dan rasanya tak mudah mencari poin di Euro 2020 karena kami harus bertemu Inggris di Wembley di laga pembuka. Namun apapun situasinya tim kami tetap optimis,"kata Dalic.
Pelatih berusia 53 tahun itu menilai lolosnya Inggris sebagai juara grup di kualifikasi plus angka produktivitas mencapai 37 gol dalam delapan matchday menunjukkan betapa unit serang Inggris sangat berbahaya. "Saya memprediksi tiga sampai lima tahun ke depan, Inggris akan mendominasi sepakbola Eropa dengan skuad yang ada saat ini," tambah Dalic.
Nah, konfigurasi fase grup yang ringan oleh Inggris ini membuat rumah bursa menempatkan mereka sebagai unggulan pertama calon kampiun Euro 2020 ini. Inggris memiliki koefisien juara 5/1. Di belakangnya, Prancis dengan koefisien 11/2. Dan ketiga Belgia 6/1.(dra/eca)
Laporan JPG, Bukares