JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Seiring dengan keputusan PSSI mempercepat kongres luar biasa (KLB), sejumlah nama mengapung untuk menjadi suksesor Mochamad Iriawan. Mereka yang dinilai layak memimpin PSSI, di antaranya, adalah Erick Thohir, Achsanul Qosasi, dan Hary Iswanto Tanoesoedibjo. Tiga nama tersebut muncul dari Football Institute, lembaga independen yang berfokus pada edukasi masyarakat sepakbola dan pengembangan sepakbola Indonesia.
Founder Football Institute Budi Setiawan menuturkan, Erick, Qosasi, dan Hary Tanoe memiliki keunggulan masing-masing. Erick misalnya. Meski tidak pernah beraktivitas secara langsung di PSSI, banyak orang yang mengenal menteri BUMN itu sebagai sosok yang gila bola. Dia membangun brand Indonesia melalui klub Serie A Inter Milan.
"Bersama dengan Anindya Bakrie, Erick Thohir juga membeli Oxford United di Inggris. Di Dewan Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC), dia kenal langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino," katanya di Jakarta, kemarin .
Menurut Budi, itu menjadi modal besar bagi Erick Thohir untuk maju sebagai calon ketua umum PSSI. "Sebab, siapa pun yang menjadi ketua umum PSSI, mau tidak mau harus kenal dengan presiden FIFA langsung tanpa perantara," imbuhnya.
Nama berikutnya yang menurut Budi layak menduduki kursi PSSI-1 adalah Achsanul Qosasi. Presiden Madura United itu sudah lama berkecimpung di pentas sepak bola nasional. Dia memimpin Madura United dari nol sampai menjadi klub yang kini bertengger di papan atas kompetisi kasta tertinggi Indonesia (Liga 1). "Secara pengalaman, jam terbang, dan kemampuan, Qosasi tidak perlu diragukan," terangnya.
Nama terakhir yang disebut Budi punya potensi menggantikan Iriawan adalah Hary Tanoe. Menurut dia, Hary Tanoe sudah lama berkecimpung di dunia futsal tanah air. "Banyak prestasi futsal yang diperoleh selama periode kepemimpinannya. Itu jadi catatan bagus untuk Hary Tanoe," jelas dia.
Selain tiga nama tersebut, Budi menilai ada sosok-sosok potensial lain yang bisa menjadi ketua umum PSSI. Mereka adalah figur-figur muda. Ada bos Persis Solo Kaesang Pangarep, pemegang saham Persebaya Surabaya Azrul Ananda, dan CEO RANS Nusantara FC Raffi Ahmad. "Mereka adalah mutiara terpendamnya sepakbola Indonesia,’’ ucapnya.(fiq/gus/rid/ard/c9/jpg)