MOTEGI (RIAUPOS.CO) - Hujan deras memaksa balapan GP Jepang di Sirkuit Motegi hanya berlangsung separuh jalan, Ahad (1/10). Jorge Martin menjadi kampiun di race yang dihentikan pada lap ke-13. Padahal, balapan seharusnya memainkan 24 lap. Red flag dikibarkan pengawas lomba padalap 13. Pasalnya, hujan yang turun sejak start di Motegi makin deras. Pandangan mata para pembalap terbatas.
Restart yang ditunggu-tunggu para pembalap akhirnya tak jadi digelar lantaran hujan tak kunjung mereda. Setelah 20 menit dihentikan, pengawas lomba memutuskan balapan berakhir dengan hasil sesuai dengan lap terakhir. Para pembalap juga tetap meraih poin maksimal karena balapan telah berlangsung lebih dari separuh jalan.
“Semua pembalap menghadapi risiko besar sejak lap pertama. Aku bahagia karena ini kemenangan pertamaku di lintasan basah. Bukti aku bisa kompetitif di segala kondisi,” ucap Martin usai balapan dilansir Crash.
Hasil ini membuat rider Pramac Ducati itu berangkat ke GP Indonesia di sirkuit Mandalika pada 15 Oktober mendatang, dengan modal dua podium tertinggi dari Jepang. Raihan maksimal itu juga membuatnya makin mendekat ke Francesco Bagnaia yang masih memimpin klasemen pembalap.
Jika kemenangan sprint race pada Sabtu membuat Martin tinggal berjarak 8 poin dari Bagnaia, kini keduanya sudah tinggal terpaut 3 angka di klasemen pembalap. Bagnaia batal dikudeta Martin dari posisi puncak klasemen pembalap. Sebab, kemarin dia finish di posisi kedua.
“Semua berharap balapan berlangsung penuh. Namun kondisi memang tidak memungkinkan. Hasil ini membuat persainganku dan Jorge Martin makin menarik. Makin sengit. Intensitas di balapan-balapan selanjutnya akan lebih besar,” ucap Bagnaia.
Pembalap Repsol Honda Marc Marquez meraih podium posisi ketiga di Motegi. Ini tercatat sebagai podium pertamanya musim ini. Kali terakhir dia naik podium adalah saat jadi runner up GP Australia Oktober tahun lalu.(irr/bas/jpg)