MAROKO (RIAUPOS.CO) - Pemain sepak bola perempuan Maroko, Nouhaila Benzina menjadi pusat perhatian kala timnya menghadapi Korea Selatan dalam Piala Dunia Wanita atau Women’s World Cup 2023. Hal ini karena Benzina menjadi pemain perempuan pertama di Piala Dunia Wanita yang menggunakan hijab.
Benzina dipasang menjadi starter pada pertandingan Grup H Piala Dunia Wanita antara Maroko menghadapi Korea Selatan, yang dimenangkan oleh Maroko 1-0. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah tersebut mampu menahan gempuran Korea Selatan dan sukses mempertahankan keunggulan tim asal Afrika tersebut. Hasil itu juga menjadi kemenangan pertama bagi Maroko di ajang Piala Dunia Perempuan.
Dilansir dari laman Football Database, pertandingan menghadapi Korea Selatan tersebut merupakan debut Nouhaila Benzina di Tim Nasional Senior Maroko Perempuan. Pada laga itu, ia juga menerima kartu kuning perdananya untuk tim nasional.
Pemain bertinggi badan 172 cm ini merupakan pemain klub Liga Perempuan Maroko, Association’s Sports of Forces Armed Royal (ASFAR) atau FAR Rabat Women FC.
Penampilannya di klub tersebut pada musim ini juga belum banyak. Sejauh ini, Benzina baru bermain dalam satu pertandingan dan tiga kali masuk skuad meskipun hanya di bangku cadangan. Namun musim lalu ia sukses membantu FAR Rabat Women meraih gelar juara Liga Maroko Perempuan.
Benzina juga aktif di Instagram. Pemain kelahiran 11 Mei 1998 ini kerap membagikan aktivitasnya di media sosial tersebut dengan nama akun @benzinanouhaila, mulai dari foto-foto saat bertanding dan meraih trofi, hingga video saat ia berlatih. Hingga Rabu (2/8/2023) Benzina memiliki 62.300 followers.
Patut ditunggu bagaimana kiprah Benzina di Piala Dunia Wanita 2023 karena Maroko akan menjalani duel terakhir grup H menghadapi Kolombia pada Kamis (3/8/2023) waktu setempat. Dengan penampilan apiknya saat menghadapi Korea Selatan, bukan tidak mungkin Benzina akan kembali dimainkan sebagai bek tengah utama.
Sebagai informasi, dilansir dari The Guardian, Rabu (2/1), FIFA pernah melarang penggunaan hijab bagi pemain perempuan muslim, karena dikhawatirkan bisa membahayakan sang pemain jika ia menggunakan hijab sebagai penutup kepala.
Namun larangan tersebut akhirnya dicabut tahun 2014 lalu. Meskipun demikian, selama sembilan tahun sejak itu, baru Nouhaila Benzina yang akhirnya menggunakan hijab di Piala Dunia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra