SEPAKBOLA DUNIA

Di Balik Penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2022

Olahraga | Kamis, 02 Maret 2023 - 01:30 WIB

Di Balik Penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2022
Bek kanan Paris Saint-Germain Achraf Hakimi (kanan) masuk dalam FIFPro Best XI, tetapi kemudian tersandung dugaan kasus rudapaksa. (MICHAEL REGAN/POOL/FIFA)

PARIS (RIAUPOS.CO) – Perhelatan The Best FIFA Football Awards 2022 di Salle Pleyel, Paris, kemarin (28/2) dini hari WIB menyisakan beberapa cerita menarik selain seremoni penghargaan. Apa saja?

Panggung kemenangan Argentina dalam Piala Dunia Qatar dua bulan lalu seperti berpindah ke Paris. Bagaimana tidak, tiga orang dalam skuad La Albiceleste ditahbiskan sebagai pemain, pelatih, dan kiper terbaik dunia dalam The Best FIFA. Masing-masing Lionel Messi, Lionel Scaloni, dan Emiliano Martinez. Bahkan, suporter terbaik juga jadi milik Argentina. Pencapaian yang boleh dibilang: no debat.


Bahkan, David Alaba sebagai kapten timnas Austria kagum dengan sukses Messi di Qatar dan memberikan suara nomor satunya untuk La Pulga (Si Kutu) –julukan Messi. Pilihan yang tentu saja membuat murka fans Real Madrid, klub Alaba. Di akun Twitter, Alaba menjawab alasan tidak memilih Karim Benzema, kapten dan bomber Real yang pada akhirnya menjadi runner-up.

”Suara dalam penghargaan ini atas nama tim nasional Austria dan bukan hanya saya sendiri,” cuitnya.

Hal itu berbeda dengan suara dari kapten timnas Portugal. Pepe yang menggantikan posisi Cristiano Ronaldo tentu saja tidak memilih Messi, melainkan Kylian Mbappe.

Yang menarik, Roberto Martinez sebagai pelatih baru Portugal justru memberikan suaranya untuk Messi. Itulah yang ditengarai membuat hubungan Ronaldo dan Martinez begitu dingin. Termasuk alasan Ronaldo memberikan hak suara kepada Pepe. Yang berhak memberikan suara dalam The Best FIFA adalah pemain-pelatih timnas anggota FIFA beserta jurnalis dan suporter.

Seremoni The Best FIFA juga diterpa kabar tidak sedap yang menimpa bek Paris Saint-Germain dan timnas Maroko Achraf Hakimi. Bukan terkait dirinya yang masuk dalam FIFPRO World 11. Melainkan kabar yang dialami Hakimi bersamaan dengan pencapaian suksesnya tersebut. Seperti dilansir Le Parisien, Hakimi sedang dalam penyelidikan polisi lantaran dugaan rudapaksa.

Mantan bek Real, Borussia Dortmund, dan Inter Milan itu dilaporkan oleh seorang wanita berusia 24 tahun yang mengaku sebagai korban rudapaksa di rumah Hakimi di pinggiran Paris akhir pekan lalu. Wanita itu melaporkan kejadian tersebut pada Ahad (26/2). PSG maupun Hakimi belum memberikan komentar terkait hal itu.

Di sisi lain, The Best FIFA juga membuat kejutan terkait peraih Puskas Award alias gol terbaik. Untuk kali pertama, penghargaan dimenangi oleh pesepak bola penyandang disabilitas asal Polandia, Marcin Oleksy. Dia mengalahkan beberapa gol indah lainnya. Salah satunya sepakan akrobatik striker Brasil Richarlison ketika melawan Serbia dalam fase grup Piala Dunia Qatar (25/12/2022).

Gol Oleksy juga akrobatik. Sembari bertumpu kepada kruk pengganti kaki kiri yang diamputasi, pemain 35 tahun itu melakukan tendangan gunting menakjubkan.

”Ketika aku melihat bola yang mengarah kepadaku, aku berpikir: ’Ini akan menjadi sesuatu yang indah’. Dengan insting yang ada, aku melakukannya (tendangan gunting, red) dan merasa seperti sihir ketika menjadi gol,” beber Oleksy di laman resmi FIFA.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook