TANGGAP DARURAT COVID-19

Pembangunan Fasilitas Karantina di Pulau Galang Capai 92 Persen

Nasional | Senin, 30 Maret 2020 - 23:43 WIB

Pembangunan Fasilitas Karantina di Pulau Galang Capai 92 Persen
Pembangunan RS penyakit menular di Pulau Galang, Batam, Kepuauan Riau. (DOK KEMENTERIAN PUPR)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan fasilitas observasi atau penampungan karantina di Pulau Galang, Provinsi Kepulauan Riau. Fasilitas ini diperuntukkan bagi pengendalian infeksi penyakit menular, terutama penyakit virus corona atau Covid-19.

Mengutip keterangan resminya, pembangunan fasilitas tersebut sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat ini, progres konstruksi keseluruhan sudah mencapai 92 persen.


Sedianya fasilitas ini ditargetkan selesai dibangun pada 28 Maret 2020. Namun lantaran pengiriman barang terkendala, maka targetnya bergeser menjadi 5 April 2020.

Fasilitas karantina di Pulau Galang dapat menampung 1.000 tempat tidur. Pada tahap I akan dibangun dua gedung bertingkat dua untuk menampung 340 tempat tidur.

Saat ini diprioritaskan 240 tempat tidur bisa diselesaikan terlebih dahulu untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 100 tempat tidur untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Adapun 340 tempat tidur tersebut merupakan fasilitas observasi nonICU. Sedangkan 20 tempat tidur lainnya merupakan fasilitas ICU. Sisanya yang sebanyak 640 tempat tidur akan dibangun pada tahap II.

Fasilitas tersebut dibangun di lokasi bekas penampungan para pengungsi Vietnam. Lokasi seluas 20 hektare ini terletak di 60 kilometer (Km) dari Bandara Hang Nadim dan 56 Km dari Kota Batam.

Pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi 3 zonasi, yakni Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.

Sementara Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, central gas medik, instalasi jenazah, landasan helikopter (helipad), dan zona utilitas.

Selain itu di sekitar fasilitas utama juga akan dilengkapi ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, serta dapur. Kemudian renovasi bangunan eksisting untuk bangunan penunjang, fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan, ruang isolasi dan observasi.

Keseluruhan pekerjaan berlangsung di bawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya. Kontraktor pelaksananya adalah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya, sedangkan konsultan manajemen konstruksinya yakni PT Virama Karya.

Berdasarkan rapat koordinasi antara Kementerian PUPR, TNI, kontraktor BUMN dan konsultan manajemen konstruksi pada Ahad (29/3), kelengkapan furnitur akan masuk ke fasilitas ex-Sinam mulai Ahad (29/3). TNI akan mengelola dan mulai menempatkan petugas medik Rabu (1/4).

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook