MALANG (RIAUPOS.CO)- Sebuah video kembali menghebohkan warganet. Kali ini video berdurasi 1 menit 15 detik yang memperlihatkan seorang anak perempuan berseragam sekolah merah putih (SD) lengkap dengan hijab membawa tas ransel berwarna pink, keluar dari sebuah mobil berwarna putih. Anak tersebut seperti dipaksa keluar dari mobil.
Tidak lama kemudian, terlihat seorang perempuan dengan mengenakan pakaian syar’i berwarna cokelat tua berpadu hijab warna krem keluar dari mobil sembari mendorong sang anak keluar dari mobil.
Bahkan perempuan tersebut sempat turun dari mobil dan berargumen dengan anak perempuan itu. Dia kemudian buru-buru kembali masuk ke mobil dan dengan cepat menutup pintu.
Anak tersebut berusaha mengejar sang perempuan dan ingin kembali masuk ke dalam mobil. Namun sang perempuan tidak membiarkannya masuk. Bahkan perempuan yang telah diketahui sebagai ibunya itu sempat menarik kerudung anak perempuannya.
Video itu pun telah viral di jagat media sosial. Bahkan sejumlah akun gosip di Instagram juga membagikannya. Antara lain akun @lambe_turah, @taante_reempong_officiaall, dan @dramahaluu.
Kini pelaku atas peristiwa tersebut telah terkuak.Perempuan tersebut merupakan ibu dari sang anak. Dia adalah KW (40). Dia telah menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf melalui sebuah unggahan video berdurasi 1 menit 10 detik. Pada video tersebut, KW didampingi perwakilan sekolah dan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang Kota.
"Selaku orang tua yang berkaitan dengan viralnya video yang beredar di media sosial terkait dugaan kekerasan terhadap anak, secara pribadi saya sampaikan permohonan maaf," ujar KW.
KW pun menjelaskan kronologi peristiwanya. Menurutnya, insiden terjadi di Jalan Bandung, Kota Malang, Selasa (26/3) sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu terjadi perselisihan antara KW dan putrinya.
"Secara spontan, refleks, dan di luar kendali, saya memperlakukan putri saya dengan cara yang kurang elegan dan tidak pantas dilihat. Tanpa ada niatan sedikit pun menyakiti putri saya tercinta," terangnya.
KW mengaku saat itu sedang emosi. "Saya akui emosi dan khilaf pada saat itu. Oleh karenanya dari lubuk yang paling dalam, saya menyesal dan memohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan ini," ucapnya.
Setelah kejadian hingga sekarang, hubungan KW dan putrinya baik-baik saja dan sudah tidak ada permasalahan lagi. "Demikian klarifikasi ini saya buat," tutupnya.(sof/fis)
Sumber: JawaPos.com
Editor: Hary B Koriun