PUNCAK MUDIK DIPREDIKSI 30 APRIL

Tak Ada Penyekatan, Ajak Pemudik Vaksinasi Booster

Nasional | Jumat, 08 April 2022 - 10:21 WIB

Tak Ada Penyekatan, Ajak Pemudik Vaksinasi Booster
Grafis (DOK: RIAUPOS.CO)

Saat ini pengerjaan pelebaran ruas tol ini masih dilakukan. Ditargetkan, rampung H-10 Idulfitri. Sedangkan untuk jalur A arah Cikampek, pelebaran baru akan dikerjakan setelah Idulfitri. "Jadi pola pikirnya kalau mudik itu kan bertahap. Tapi kalau pulang puncaknya satu di Ahad, jadi didahulukan," paparnya.

Selain Japek II Selatan, ruas tol Palembang-Betung juga akan dioperasikan secara fungsional guna mendukung kelancaran mudik 2022. Sementara, Cisumdawu disiapkan untuk darurat saja.


Terkait jalur non-tol, kesiapannya pun sama. Dari lintas utara, tengah, selatan, dan pantai selatan Jawa sepanjang 4.900 km saat ini dalam kondisi mantap 94,2 persen. Pihaknya kini tengah menangani ruas Sumedang-Cijelag KM 68+600, pembersihan area terdampak erupsi Gunung Semeru, menangani Jembatan Cisiih di KM 256 ruas jalan Bayah-Cibareno, dan memperbaiki ruas bidang Bedahan.

Selain itu, rencananya Jembatan Ploso yang membentang di atas Sungai Brantas akan diresmikan. Sehingga, diharapkan bisa digunakan untuk melayani arus mudik tahun ini.

Secara garis besar, kata dia, kesiapan jalan nasional yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali sudah mencapai 91,8 persen. Dengan rincian, Pulau Sumatera sepanjang 7.918 km, Jawa dan Bali sepanjang 5.348 km, Kalimantan sepanjang 6.556 km, Sulawesi 8.785 km, dan Maluku-Papua sepanjang 18.410 km.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan pada masa mudik tahun ini pandemi Covid-19 masih belum hilang.

Untuk itu dia mengatakan seluruh elemen harus berkomitmen mewujudkan kegiatan mudik yang sehat. Yaitu mudik yang memperhatikan keselamatan, keamanan, serta kenyamanan.

"Untuk itu protokol kesehatan harus tetap ditegakkan sesuai ketentuan," katanya.

Menurut dia banyak infrastruktur pendukung kegiatan mudik yang mendukung penerapan protokol kesehatan. Di antaranya adalah kemudahan dalam digitalisasi pembayaran. Dengan adanya layanan pembayaran digital, risiko penularan Covid-19 bisa ditekan. "Untuk mendukung digitalisasi pembayaran ini, sinyal minimal 4G dapat merata di semua jalur mudik," tuturnya.

Dengan demikian masyarakat atau pemudik bisa dengan mudah memanfaatkan layanan pembayaran cashless. Apalagi Djoko mengatakan, pemudik usia milenial tahun ini semakin banyak. Dalam kehidupan sehari-hari mereka sudah akrab dengan pembayaran nontunai.

Untuk itu sejumlah warung makan, toko, dan UMKM yang menjajakan oleh-oleh sebaiknya mulai menyiapkan layanan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standar). Layanan nontunai juga disiapkan di titik-titik pengisian BBM. Sehingga bisa mencegah adanya antrean panjang akibat penggunaan pembayaran tunai.

Djoko juga berpesan supaya masyarakat mudik dengan mengutamakan keamanan. Di antaranya adalah menggunakan moda transportasi yang sesuai dengan ketentuan. Tidak boleh lagi ada pemudik yang menggunakan armada truk. Dia menegaskan truk tidak boleh membawa pemudik.

Begitupun ketika sudah sampai di kampung halaman, ketika ada kegiatan berwisata jangan menggunakan mobil bak terbuka. Karena tidak memenuhi aspek keamanan.(lyn/mia/wan/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook