JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Kementerian PAN-RB akhirnya mengumumkan lowongan CPNS baru 2019 kemarin (28/10). Total ada 152.286 kuota atau formasi yang dibutuhkan. Pendaftaran bakal dibuka pada 11 November.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, kuota 152.286 formasi itu terbagi untuk pusat dan daerah. Perinciannya, instansi pusat mendapatkan jatah 37.425 formasi yang tersebar di 68 instansi pusat. Kemudian, kuota untuk instansi daerah sebanyak 114.861 formasi. Tersebar di 462 instansi.
Bima menjelaskan, ada dua jenis formasi yang dibuka pada CPNS 2019. Yaitu, umum dan khusus. "Sama seperti tahun lalu," jelasnya. Formasi khusus meliputi kategori cum laude, diaspora, dan disabilitas pada instansi pusat dan daerah. Ada juga formasi khusus untuk putra-putri Papua dan Papua Barat. Kemudian, formasi khusus lainnya yang bersifat strategis di sejumlah instansi pusat.
Jika dilihat dari bidang tugasnya, lowongan guru mendominasi. Kuota untuk guru mencapai 63.324 formasi. Sedangkan tenaga kesehatan 31.756 formasi dan teknis fungsional 23.660 formasi. Bima menegaskan, setiap pelamar hanya dapat melamar satu formasi di satu instansi.
Lebih lanjut, Bima mengatakan, tahun ini ada ketentuan baru. Yakni, pelamar yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) seleksi administrasi diberi waktu sanggah maksimal tiga hari setelah pengumuman. Kemudian, instansi diberi waktu maksimal tujuh hari untuk menjawab sanggahan tersebut. Pelamar diharapkan menyiapkan dokumen-dokumen pendukung jika merasa keberatan karena tidak lolos seleksi administrasi.
Rekrutmen CPNS 2019 telah diteken menteri PAN-RB melalui pengumuman nomor B/1069 /M.SM.01.00/2019 tentang Informasi Penerimaan CPNS Tahun 2019 di Lingkungan Pemerintah Pusat dan Daerah. Surat pengumuman itu keluar kemarin (28/10). Tahapan berikutnya adalah pendaftaran secara online yang dibuka pada 11 November. Yang lolos seleksi administrasi akan maju ke tahap SKD. Rencananya SKD dilaksanakan Februari 2020. Tahapan berikutnya adalah seleksi kompetensi bidang (SKB) pada Maret 2020.
Pendaftaran secara online dibuka di situs https://sscasn.bkn.go.id. Namun, sampai tadi malam website tersebut belum bisa dibuka. Bima mengingatkan, dokumen yang perlu disiapkan, antara lain, scan KTP asli, foto, swafoto, ijazah, dan transkrip nilai asli. Kemudian, dokumen pendukung lainnya yang dipersyaratkan instansi.
Bima juga meminta masyarakat mewaspadai potensi penipuan bermodus rekrutmen CPNS. Dia menegaskan, rekrutmen CPNS gratis alias tidak dipungut biaya. BKN sudah menyiapkan layanan informasi jika ada masyarakat yang menemui hambatan. Dia meminta masyarakat menggunakan sumber informasi resmi dari BKN, Kementerian PAN-RB, atau instansi masing-masing yang dituju. BKN berharap setiap instansi segera mengumumkan perincian formasi lowongan CPNS baru.
Pengamat kebijakan publik dari Fakultas Ilmu Administrasi UI Lina Miftahul Jannah menuturkan, ada sejumlah potensi gangguan yang harus diantisipasi. Salah satunya adalah kapasitas bandwidth yang bisa memengaruhi akses ke website pendaftaran CPNS 2019. "Supaya tidak down," katanya. Saat ini saja, ketika masa pendaftaran belum dibuka, website-nya tidak bisa diakses. Panitia juga harus mengantisipasi gangguan lain seperti pemadaman listrik dan sejenisnya. Dia mengatakan, seleksi kompetensi dasar (SKD) yang berbasis komputer sangat berpengaruh pada pasokan listrik dan jaringan internet.
"Kemudian, saat TKB (tes kompetensi bidang, Red) jangan sampai soalnya tidak nyambung dengan jenis pekerjaannya," katanya. Dia mengatakan, TKB sudah spesifik sesuai bidang pekerjaan yang dilamar. Jadi, soalnya juga harus sesuai.
Lina juga berharap panitia konsisten dalam menentukan kelulusan TKD (tes kompetensi dasar). Jangan seperti rekrutmen CPNS 2018. Saat itu panitia menentukan kelulusan SKD menggunakan passing grade. Namun, yang lolos ternyata di bawah kuota. Akhirnya dikombinasikan dengan sistem ranking. Artinya, meskipun di bawah passing grade, tetap lolos TKD.
Salah satu kementerian yang mengalami perubahan dan mendapatkan kuota CPNS cukup besar adalah Kemenristekdikti. Seperti diketahui, saat ini bidang pendidikan tinggi kembali pindah ke Kemendikbud. Karena itu, otomatis lowongan dosen PNS di kampus negeri saat ini masuk ke Kemendikbud.
Dirjen Sumber Daya Iptek-Dikti Kemenristekdikti (masih pakai nomenklatur lama sampai Desember) Ali Ghufron Mukti berharap melalui seleksi CPNS baru 2019, bisa disaring calon dosen berkualitas. "Karena dosen paling menentukan. Jika dosennya hebat, ada harapan perguruan tingginya ikut hebat," kata dia di malam Anugerah Diktendik (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) Berprestasi 2019 tadi malam.
Ghufron berharap para dosen yang lolos jadi CPNS kelak bisa terus berprestasi. Tidak sebatas mengajar di kelas. Tetapi, juga mengembangkan inovasi dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, para dosen diminta untuk menghasilkan paten sebanyak-banyaknya. Apalagi, saat ini pemilik paten bisa mendapatkan hak kekayaan intelektual atas patennya. "Jadi, tidak benar dosen itu ngomongnya sak dus, uangnya sak sen," katanya, lantas tertawa.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal