JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah telah memberi lampu hijau terkait pembukaan tempat ibadah saat Ramadan. Namun, harus sesuai aturan. Kapasitas dibatasi menurut level PPKM di wilayahnya masing-masing.
Hal tersebut tertuang dalam SE Menag No.4 Tahun 2022. Di mana, kegiatan tarawih, buka puasa, hingga takbiran, kapasitasnya menyesuaikan dengan level PPKM di wilayah tersebut. Misal, untuk wilayah dengan PPKM level 3 maka kapasitas maksimal jemaah sebanyak 50 persen. Kemudian, PPKM level 2 dan level 1 maksimal 75 persen.
"Sesuai arahan Bapak Presiden pada 23 Maret lalu, tahun ini umat Islam dapat kembali menjalankan ibadah Salat Tarawih dan Salat Idulfitri berjemaah di masjid. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada silaturahmi virtual dan sosialisasi kebijakan pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadan 2022 bersama para tokoh agama, kemarin (28/3).
Dia menyebut Ramadan menjadi bulan ibadah istimewa. Ia optimistis ibadah Ramadan dapat dilaksanakan lebih khidmat dan leluasa karena situasi pandemi Covid-19 mulai melandai. Menurut data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, hingga 27 Maret 2022 pukul 12.00 WIB tercatat kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia sebanyak 3.077. Jumlah ini menurun dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 4.189 kasus.
Selain itu, lanjut dia, masyarakat juga dibolehkan untuk mudik. Menurut survei Kementerian Perhubungan, kebijakan penghapusan aturan tes antigen/PCR dalam bepergian berpotensi meningkatkan jumlah pemudik hingga 79 juta warga. "Kalau ada kemudahan lain, misal ada mudik bersama, nah peluangnya mendekati 100 juta (pemudik)," ungkapnya.
Hal ini tentu akan turut berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, pemerintah terus menyiapkan ibadah Ramadan dan pelaksanaan mudik dengan baik.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta para tokoh agama ikut mensosialisasikan pelaksanaan ibadah Ramadan dan Idulfitri 1443H/2022M. Menurutnya, tokoh agama dinilai memiliki peran penting dalam meluruskan atau mengedukasi umat di tengah kebingungan. Terutama dalam menangkal informasi-informasi hoaks kepada umat terkait Covid-19. "Kami meminta bantuan para tokoh agama agar setelah hari raya semoga tidak ada penambahan Covid-19. Dan semoga pandemi Covid-19 bisa segera berakhir menjadi endemi," ungkapnya.
Salah satu tokoh agama dari PP Muhammadiyah Syamsul Anwar mengatakan, meskipun kondisi Covid-19 sudah melandai namun kewaspadaan harus tetap ditingkatkan. Ia meminta pemerintah untuk melengkapi persiapan masker dan hand sanitizer di masjid agar prokes di lingkungan ibadah tetap terjaga.
"Kita sudah buat juga pedoman yang selaras dengan apa yang dikatakan Menko PMK dan Pak Moeldoko. Misal, ceramah tidak boleh lebih dari 15 menit," ungkap ketua majelis tarjih dan tajdid PP Muhammadiyah tersebut. Selain itu, pihaknya juga belum memperkenankan memakai tikar dan peralatan masjid. Jarak shaf salat pun masih akan diterapkan.
Pasien Positif Covid-19 di Riau Tambah 34 Orang
Sementara itu, pasien positif Covid-19 di Riau per Senin (28/3) bertambah 34 orang. Dengan penambahan tersebut, total penderita Covid-19 di Bumi Lancang Kuning menjadi 149.969 orang. Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah 201 orang. Sehingga total 144.698 orang yang sembuh.
Untuk kabar dukanya, terdapat tiga pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia, sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau menjadi 4.391 orang. Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang menjalani perawatan di rumah sakit ada 101 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 783 orang.
Sehingga saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Riau baik yang masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri sebanyak 884 orang. Sementara itu, untuk suspek yang menjalani isolasi mandiri 843 orang dan yang isolasi di rumah sakit 43 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 165.534 dan meninggal dunia 541 orang.
Meski terjadi penurunan kasus baru, Kepala Dinas Kesehatan Riau Zainal Arifin tetap mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan, terutama saat beraktivitas di luar rumah. "Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang di sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan dengan cara mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker," ajaknya.
Sementara itu, capaian vaksinasi 1 Covid-19 di Provinsi Riau per 28 Maret 2022 sudah 96,21 persen dan capaian vaksinasi 2 mencapai 74,67 persen. Kabupaten/kota yang memiliki capaian vaksinasi 1 Covid-19 di atas 100 persen adalah Kota Dumai (101,84 persen) dan Kota Pekanbaru (115,41 persen). Kabupaten/kota yang memiliki capaian vaksinasi 2 Covid-19 di atas 90 persen adalah Kota Pekanbaru (95,08 persen).
"Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan dengan sasaran 32.923 orang, vaksinasi dosis pertama sebesar 45.306 (137,61 persen), vaksinasi dosis kedua 43.956 (133,51 persen) dan vaksinasi dosis ketiga sebesar 32.307 (98,13 persen)," katanya.
Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi lansia dengan sasaran 322.466 orang, dosis pertama sebesar 228.131 (70,75 persen) dan dosis kedua sebesar 166.458 (51,62 persen). Pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi pelayan publik dengan sasaran 349.418 orang, dosis pertama sebesar 400.772 (114,70 persen) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 370.625 (106,07 persen).
Capaian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum dengan sasaran 3.451.350 orang, dosis pertama sebesar 2.725.875 (78,98 persen) dan vaksinasi dosis kedua sebesar 2.095.099 (60,70 persen). (mia/sol/jpg)